Tuntaskan Petualangan ke Himalaya Bareng Top 1, Darius dan Donna Bawa Oleh-oleh Serial Vlog
Sebagai oleh-olehnya, Darius dan Donna Agnesia mempersembahkan sebuah serial vlog bertajuk 'Himalayan Ridge' untuk masyarakat Indonesia.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan aktor dan presenter Darius Sinathrya menuntaskan perjalanan petualangan mereka menggunakan sepeda motor bersama Oli Top 1 dan JPX Helmet ke Himalaya lewat kegiatan yang sangat memacu adrenalin bertajuk 'Himalayan Ridge'.
Sebagai oleh-olehnya, pasangan selebriti ini mempersembahkan sebuah serial vlog bertajuk 'Himalayan Ridge' untuk masyarakat Indonesia.
Vlog ini diputar perdana di depan puluhan awak media di XXI Lounge Senayan, Jakarta, hari ini, Kamis (12/9/2019).
Vlog pendek ini mengisahkan perjalanan penuh resiko yang dilakukan Darius Sinathrya bersama sang istri, Donna Agnesia, ke pegunungan Himalaya di India Utara.
Selanjutnya, serial vlog 'Himalayan Ridge' ini bisa disimak netizen melalui kanal Youtube Darius Sinathrya.
Lewat pemutaran vlog ini, Darius dan Donna bersama Oli Top 1 ingin menyosialisasikan program #KebaikanTanpaBatas yang kini dijalankan Darius dan Donna bersama Oli Top 1.
"Vlog ini menceritakan pengalaman kami saat menikmati tantangan perjalanan ke jalan tertinggi di dunia di pegunungan Himalaya. Kami ingin berbagi pengalaman," ujar Darius.
Dia berharap, cerita dalam vlog ini bisa menginspirasi siapa saja yang ingin mencoba menikmati petualangan riding ke Pegunungan Himalaya melalui informasi tentang rute dan kondisi jalan yang nanti mereka akan hadapi.
Baca: Anies Baswedan: Belajar yang Rajin, Biar Kalau Besar Kamu Pintar Seperti Pak Habibie. . .
Vlog ini dikemas menarik oleh Wisnu 'Gareng Guntoro, jurnalis otomotif senior yang kini aktif menjadi vlogger dan biker dalam konsep cerita yang menarik, menggugah dan inspiratif. sekaligus menghibur.
Kang Gareng, begitu dia disapa, di project ini tampil sebagai Kepala Tim Himalayan Ridge.
Darius menceritakan, tantangan terberat dia dan Tim Himalayan Ridge adalah saat menghadapi tekanan altitude sickness atau acute mountain sickness (AMS) saat melintasi Himalaya di ketinggian 4.200 hingga 4.700 meter dari permukaan laut.
Akibatnya, syaraf-syaraf di leher dan kepala mendadak sakit.
"Kami harus naik dari ketinggian 3.000 meter di Distrik Keylong menuju kawasan gersang tanpa kehidupan di Sarchu di ketinggian lebih dari 4.000 meter," kenang Darius tentang serangan altitude sickness yang dihadapinya bersama Donna.
Dia menambahkan, jarak yang pendek dengan ketinggian yang ekstrim ini membuat gejala altitude sickness tak terhindarkan terjadi. Terlebih dia dan rombongan harus bermalam di ketinggian 4.200 meter dpl.