Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Daihatsu Santai Tanggapi Mobil Murah Kena Kenaikan Pajak Penjualan

Marketing Director PT ADM, Amelia Tjandra mengatakan bahwa APM tak akan terpengaruh dengan kenaikan PPnBM.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Daihatsu Santai Tanggapi Mobil Murah Kena Kenaikan Pajak Penjualan
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Mobil LCGC Daihatsu Sigra di booth Daihatsu di pameran otomotif Telkomsel IIMS 2019, Kamis (2/5/2019) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga mobil ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) akan terdampak dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 mengenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Kendaraan Bermotor.

Meski baru akan berlaku dua tahun mendatang tepatnya pada 2021, namun harga mobil ini tentunya akan menjadi lebih mahal.

Marketing Director PT ADM, Amelia Tjandra mengatakan bahwa APM tak akan terpengaruh dengan kenaikan PPnBM.

"Ini bukan permasalahan APM tapi customer yang akan dikenakan pajak. Sebagai pemain Daihatsu tidak dapat kerugian atau keuntungan karena lebih ke arah penarikan pajak oleh pemerintah," tutur Amel saat di Kantor Technical Training Center ADM Sunter, Jakarta Utara, Jumat (1/11/2019).

Kenaikan PPnBM pada LCGC juga diperkirakan tidak akan berpengaruh besar pada konsumen.

Hal tersebut akan kembali pada daya beli dari masing-masing konsumen.

Berita Rekomendasi

Apalagi jika konsumen melakukan pembelian LCGC menggunakan skema kredit, kenaikan PPnBM dinilai masih bisa ditolerir.

Sekira 80 persen konsumen yang membeli kendaraan Daihatsu menggunakan skema kredit.

"Kalai cust punya daya beli dan membutuhkan mobil tentu saja mereka akan tetap beli. Tetapi kalau daya belinya tidak ada dan kenaikan ini membuat mereka lebih berat, pasti akan terjadi penundaan sampai mereka mampu akan membelinya," terang Amel.

Amel juga memprediksi jika PPnBM naik akan berpengaruh pada daya beli masyarakat pada kendaraan jenis LCGC.

"Jadi elastisitasnya kemungkinan akan negatif sepanjang daya belinya tidak meningkat, kemampuan daya belinya menjadi menurun," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas