Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Mobil Listrik Volkswagen Akan Diproduksi di China, Indonesia Masih Masuk List

Pabrik VW akan memproduksi kendaraan listrik berdasarkan platform MEB dan rencananya akan beroperasi penuh pada Oktober 2020.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mobil Listrik Volkswagen Akan Diproduksi di China, Indonesia Masih Masuk List
m.volkswagengroupchina.com.cn
Pabrik mobil listrik SAIC Volkswagen di Anting, Shanghai, China, yang selesai dibangun. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabrik SAIC Volkswagen di Anting, Shanghai, China, baru saja selesai dibangun. 

Pabrik ini akan memproduksi kendaraan listrik berdasarkan platform MEB dan rencananya akan beroperasi penuh pada Oktober 2020.

MEB adalah Modular Electric Toolkit merupakan platform teknologi yang dikembangkan spesifik untuk kendaraan listrik.

Proses pra-produksi telah dimulai di pabrik SAIC Volkswagen dan mobil pertama yang memulai perakitan adalah VW ID khusus Cina.

"Hanya butuh 12 bulan untuk melihat penyelesaian pabrik inovatif ini. Selamat kepada rekan-rekan kami di Anting, yang akan lebih mempersiapkan diri untuk memproduksi model Volkswagen ID China pertama," tutur CEO VW Group China, Stephan Wollenstein dikutip dari Carscoops.com, Kamis (14/11/2019).

Pabrik memiliki kapasitas produksi tahunan 300.000 unit dan di pabrik ini pula model-model berbasis MEB dalam Grup Volkswagen akan disatukan.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, produksi hatchback listrik VW ID.3 sudah dimulai di Zwickau, Jerman.

Chief Operating Officer Garuda Mataram Motor (GMM), Jonas Chendana mengungkap bahwa China memang telah siap produksi kendaraan listrik VW.

"China ya yang paling siap. Kalau Indonesia saya nggak yakin bisa cepat sih dari pihak VW-nya," tutur Jonas, Kamis (14/11/2019).

Volkswagen Indonesia hingga saat ini belum pernah menghadirkan kendaraan listrik untuk dipamerkan.

Namun, COO GMM menjelaskan bahwa Indonesia sudah masuk ke dalam list untuk dihadirkan kendaraan listrik.

"Sebetulnya mereka lihat kesiapan infrastruktur sama kematangan pasarnya. Dulu Indonesia kan belum ada regulasi dan infrastrukturnya, makanya belum dimasukin. Cuma kita bilang sekarang regulasinya sudah ada. Jadi saya minta dimasukin dulu aja ke list-nya. Anytime kalau sudah jadi semua kita tinggal teriak biar dikasih," ungkap Jonas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas