Soal Mobil Listrik, Mercedes-Benz Masih Wait and See
PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia sebagai Agen Pemegang Merek (APM) mobil Mercedes-Benz di Indonesia akan mengikuti aturan pemerintah.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabrikan mobil asal Jerman, Mercedes-Benz mengungkap tak akan buru-buru memboyong mobil listrik ke Indonesia.
PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia sebagai Agen Pemegang Merek (APM) mobil Mercedes-Benz di Indonesia akan mengikuti aturan pemerintah.
"Kalau mobil listrik kita tetep, inline dengan rencana pemerintah. Mobil listrik itu kan mulai berlaku 2021, jadi kita semua sedang tahap persiapan. Kita sudah perkenalkan yang hybrid E300i, tapi untuk yang full elektrik akan mengikuti lah," tutur Deputy Director Sales Operation Mercedes-Benz Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto di The MAJ National Golf Club, Senayan, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Saat ini Mercedes tengah menyiapkan layanan purna jual serta fasilitas pendukungnya.
Baca: Dapat Insentif Pajak, Harga Mobil Tesla Bakal Lebih Murah 10 Persen
"Kita sudah siap. Sebenernya kayak di negara-negara Eropa itu sudah siap. Tapi kan di sini kita perlu transisi, persiapan. Jadi yang kita lakukan saat ini adalah melatih bagian after sales kita, fasilitas diler juga sedang kita persiapkan," tambahnya.
Jika peraturan sudah diberlakukan, sebagai langkah awal memasuki era kendaraan listrik, Mercedes akan memboyong mobil dalam bentuk CBU (Completely Built Up) dari Jerman.
"Untuk tahap awal kita masih CBU dari Jerman, kita lihat perkembangannya akan seperti apa," terang Kariyanto.
Rencananya Mercedes akan memboyong mobil listrik pada kuartal 4 tahun 2021.
"Peraturan sendiri kan akan berlaku di Oktober ya, jadi kuartal 4. Nah nanti sebelum itu kita masukkan atau sesudah itu kita masih akan lihat progres lebih jauh," jelas Deputy Director Sales Operation Mercedes-Benz Indonesia.