Tak Akan Diproduksi Lagi, Isuzu Panther Kini Tinggal Tunggu Waktu Kematiannya. . .
Isuzu juga saat ini ingin fokus kepada kelas SUV, dan ingin mendorong terus pengembangan MU-X di pasar Indonesia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - lsuzu Panther dikenal sebagai mobil penumpang serbaguna yang bandel, irit, dan mudah perawatannya. Tak heran jika mobil penumpang tiga baris ini menjadi begitu legendaris.
Sayangnya, Isuzu Indonesia belum memiliki rencana apakah akan melanjutkan lagi produksi Isuzu Panther dengan menghadirkan generasi terbaru berikutnya.
Sebaliknya, Isuzu malah akan menghentikan produksinya karena teknologi mesin diesel di MPVG 7 penumpang ini sudah tidak akan bisa lagi memenuhi tuntutan regulasi Euro 4 yang diberlakukan Pemerintah RI.
Isuzu Panther yang saat ini masih dipasarkan Isuzu merupakan mesin diesel Euro 2.
General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia Attias Asril tak menampik, Isuzu Panther memang tinggal menunggu titik akhir penjualannya sampai batas waktu terakhir standar Euro 2 berlaku.
"Tinggal menunggu titik akhirnya saja, atau menunggu regulasi yang membuat mobil ini tidak bisa dipasarkan kembali," ujar Attias saat ditemui di sela acara diskusi membedah teknologi Euro 4 di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Baca: Sambut Regulasi Euro 4, Persiapan Isuzu Indonesia Sudah di Atas 70 Persen
Attias Asril mengatakan, ke depan semua mesin diesel yang dipasarkan di Indonesia harus memenuihi standar regulasi emisi gas buang Euro 4. Hal itu juga menjadi alasan, Phanter bisa berlanjut atau tidak.
Baca: Toyota Kijang LGX, Mobil Keluarga Lawas Bermesin Tangguh Incaran Pembeli, Harga Mulai 75 Jutaan Saja
"Mesin diesel Panther saat ini masih menggunakan mesin Euro 2 dan nanti harus mengikuti regulasi Euro 4. Tetapi bila memang ada mesin Euro 4 dan prinsipal Isuzu Jepang ingin melanjutkan, kita akan ikuti peraturan tersebut," ujar Attias.
Attias juga menyebutkan, saat ini Panther hanya ada di Indonesia. Filipina yang tadinya masih ada, sudah berganti menjadi MU-X.
"Isuzu juga saat ini ingin fokus kepada kelas SUV, dan ingin mendorong terus pengembangan MU-X di pasar Indonesia," lanjut Attias.
Menurutnya, untuk mengembangkan generasi terbaru Isuzu Panther merupakan sebuah hal yang sangat berat karena cost-nya akan sangat tinggi.
"Selain itu jika memang ada model baru, dengan mengikuti harga jual saat ini, kemungkinan tidak akan dilirik oleh konsumen di Indonesia," kata Attias Asril.
Attias juga mengatakan, sebagai agen pemegang merek, Isuzu Astra Motor Indonesia bersikap realistis untuk saat ini. Karena, Isuzu juga masih punya SUV MU-X yang lebih mewah dan harus terus didorong penjualannya.
Dia menilai, tren selera konsumen pada kendaraan penumpang bermesin diesel saat ini sudah beralih ke segmen SUV.
"Bila mau dipaksakan (menjual Panther terbaru), bisa saja. Tetapi tentunya tidak akan memiliki harga yang kompetitif dan nantinya tidak bisa bersaing," ucap Attias.
Menurut data internal Isuzu, penjualan Panther semakin mengalami penurunan tiap tahunnya. Di tahun 2019 saja hanya terjual 763 unit. Sementara di tahun 2018 terjual sekitar 950 unit.