Menyambangi Workshop Builder Legendaris Arlen Ness Motorcycles yang Bikin Berdecak Kagum
Mach Ness dibangun tahun 2005 menggunakan mesin jet dengan menghadirkan desain futuristik.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perjalanan penuh inspirasi tim Suryanation Motorland di Amerika Serikat berlanjut dengan mengunjungi salah satu legenda dan nama besar di dunia custom Amerika Serikat dan dunia yaitu
Di kalangan pecinta motor custom, Arlen Ness Motorcycles sejak lama dikenal sebagai builder motor custom ternama yang namanya melegenda.
Banyak karya-karyanya yang dikagumi para pecinta motor custom karena desainnya yang ikonik.
Bengkel ini didirikan oleh Arlen Ness, seorang builder legendaris yang juga merupakan pengusaha di dunia custom internasional.
Arlen Ness sendiri sampai saat ini masih tetap dikenang sebagai salah satu nama besar di dunia custom dunia meskipun ia telah wafat pada Maret 2019 lalu di usia 79 tahun.
Motor-motor garapan Ness terkenal memiliki karakter pada desain bodi, pewarnaan, dan juga sektor engineering yang khas, bahkan cenderung eksperimental. Inilah yang membuat karya-karyanya unik dan menarik.
Tak melewatkan kesempatan selama melanglang buana ke negeri Paman Sam, rombongan sejumlah builder asal Indonesia, pemenang ajang kontes motor custom Suryanation Motorland, memanfaatkannya untuk menyambangi dari dekat workshop builder ini di San Fransisco, di pantai barat, AS.
Baca: Dibandrol Mulai dari Rp 101 Jutaan, Apa Sajayang Baru di Daihatsu New Ayla?
Salah satu karyanya yang menarik perhatian adalah “Mach Ness”. Karya ini menjadi favorit dari Budi Kurniawan, pemenang Suryanation Motorland Battle Medan.
Baca: Unggul di Teknologi, Minibus DFSK Gelora Bikin Pengunjung GIICOMVEC 2020 Kesengsem
Motor ini dibangun tahun 2005 menggunakan mesin jet dengan menghadirkan desain futuristik.
Lufti Ardika, pemenang Suryanation Motorland Battle Surabaya, mengaku mengagumi motor “Yellow Chopper” bergaya old-school dengan frame ringan dan posisi jok rendah sebagai motor favoritnya.
Tiba di Arlen Ness Motorcycles, rombongan mendapat sambutan hangat pengelola workshop dan langsung diajak berkeliling workshop sampai area museum.
Di sini bisa dilihat dari dekat cara pembuatan parts, servis, sampai ke proyek custom terbaru Arlen Ness Motorcycles.
Tim juga berkesempatan melihat motor custom terbaru dari Arlen Ness Motorcycles yang masih dirahasiakan dan baru selesai 60% dari pengerjaan.
Motor ini nantinya akan masuk tahap finishing di ruangan rahasia yang hanya bisa diakses oleh Cory Ness, anak dari Arlen Ness yang menjadi penerus dari bengkel Arlen Ness Motorcycles.
Komang Gde Sentana, builder dari Kedux Garage mengaku kagum atas proses kerja di Arlen Ness.
Hal ini yang menurutnya membuat Arlen Ness banyak meraih penghargaan di masa lalu.
"Dia sangat kreatif dan juga mampu menciptakan sebuah karya out of the box. Setelah melihat secara langsung karya-karya dan proses pengerjaannya di Arlen Ness Motorcycles," ujar Komang.
"Referensi saya tentang motor custom jadi bertambah dan bisa menjadi inspirasi dalam membangun motor saat kembali ke Indonesia,” imbuhnya.
Selama di San Francisco, tim Suryanation Motorland juga menyambangi beberapa landmark yang berada di sana seperti Golden Gate Bridge yang menyeberangi San Francisco Bay, Twin Peaks yang merupakan dua bukit setinggi 282 m di tengah San Francisco, dan juga Union Square yang merupakan public plaza seluas lebih dari 1 hektar.
Rizky Dwianto, Suryanation Motorland Committee mengatakan San Francisco bisa dibilang merupakan salah satu surganya para pecinta motor.
"Setiap harinya di wilayah Bay Area, berbagai jenis motor bisa dengan mudah ditemui mulai dari skuter, motor chopper sampai dengan motor sport ber-cc besar," ujarnya.
"Semua berbagi jalanan yang sama. Pemandangan seperti itu tak bisa ditemui di sembarang kota di Amerika Serikat,” ujar Rizky Dwianto.