Tembus 72 Per Hari, Korban Tewas Laka Lantas di Indonesia Lebih Tinggi dari Kematian Akibat Covid-19
Mantan Kakorlantas Polri Drs. Pudji Hartanto MM menyatakan tingkat kecelakaan dan korban di jalan raya di Indonesia saat ini masih sangat tinggi.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedisiplinan berlalu lintas di jalan raya seharusnya menjadi budaya semua warga masyarakat agar tidak semakin banyak korban tewas yang berjatuhan akibat sikap mengabaikan rambu lalu-lintas serta ketidakhati-hatian mengemudikan kendaraan.
Mantan Kakorlantas Polri Drs. Pudji Hartanto MM menyatakan tingkat kecelakaan dan korban di jalan raya di Indonesia saat ini masih sangat tinggi.
Pudji Hartanto membandingkannya dengan korban tewas akibat pandemi Covid-19 saat ini.
"Angka kematian akibat pandemi Covid-19 dilaporkan sebanyak 30 korban kematian per harinya di seluruh Indonesia. Sementara korban akibat kecelakaan di jalan raya adalah 2 hingga 3 per jamnya atau kurang lebih 72 korban per harinya," ujar Pudji saat menjadi pembicara di acara Zoom!nar bertajuk “Berkendara Aman di Masa Pandemi" yang diselenggarakan Indonesia Driving Institute (INDI), Senin (20/7/2020).
Pudji yang juga mantan Dirjen Perhubungan Darat ini menegaskan, angka ini menunjukan bahwa korban karena kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan angka kematian lebih tinggi dari pada korban kematian Covid-19.
Baca: Kurangi Dampak Kecelakaan Tabrak Belakang, Kemenhub Minta Truk Pasang Alat RUP
“Angka-angka tersebut adalah angka yang tinggi, di mana lebih dari 40 % hingga 50 % dari korban di jalan raya tersebut berusia produktif antara 15 sampai 35 tahun," sebutnya.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Drs. Istiono di seminar ini menyampaikan, pihaknya menyambut baik inisiatif yang dilaksanakan INDI dengan dukungan berbagai pihak dalam acara ini.
Baca: Kecelakaan di Cianjur: Pengendara Motor Meninggal Dunia Setelah Terseret 10 Meter di Kolong Truk
“Di masa pandemi angka kecelakaan dan korban di jalan raya menunjukan tren menurun. Tapi memasuki masa transisi, tren meninggi kembali terlihat hampir setingkat dengan masa sebelum pandemi. Trend ini harus kita waspadai dengan upaya menekan tren kenaikan tersebut,” ujarnya.
“Upaya untuk menurunkan tingkat kecelakaan dan korban di jalan raya adalah tanggung jawab bersama, saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini,” lanjut Irjen Pol Drs. Istiono.
Indonesia Driving Institute (INDI) merupakan institusi yang diinisiasi oleh Robby Prakoso dan Aldrian Suwardi Chandra, para pegiat olahraga pacu roda empat sprint rally yang juga bergerak dalam bisnis ajar mengajar berkendara aman.
“Komitmen kami adalah untuk bisa berperan aktif dalam kampanye Berkendara Aman, Selamatkan Jiwa. Dengan menurunkan tingkat kecelakaan dan korban di jalan raya sama dengan menyelamatkan usia produktif 15-35 tahun yang banyak terlibat dan menjadi korban kecelakaan di jalan raya," ungkap Robby Prakoso.
Amos Sampetoding, Direktur Operasi PT Jasa Raharja, dalam paparannya menyatakan, ada beberapa inisiatif untuk menekan angka kecelakaan dan korban kecelakaan di jalan raya yang dilakukan PT Jasa Raharja khususnya di masa pandemi.
Antara lain, distribusi sarana pencegahan laka lantas, pemasangan rambu dilokasi rawan laka lantas, pengadaan rest area untuk pemudik yang mengendarai roda dua (sepeda motor), hibah ambulance kepada rumah sakit.
Selain itu juga melalui pengerahan unit mobil keselamatan lalulintas (MUKL) yang merupakan fasilitas kesehatan gratis bagi masyarakat dan awak angkutan umum di lokasi strategis seperti terminal dan pelabuhan.
Nandan Sandaya, Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan, di masa pandemi seperti saat ini Bank Mandiri tetap menganjurkan penggunaan uang elektronik karena hal ini menjadi sangat penting dalam mendukung social distancing demi mencegah penyebaran virus Covid-19.
Dengan kartu e-money ini, pengendara tidak perlu melakukan kontak fisik dan menggunakan uang tunai saat melakukan pembayaran tol ataupun parkir.
"Top up saldo bisa dilakukan dengan mudah di aplikasi Mandiri online untuk smartphone iOS dan Android. Selain itu, bisa juga di e-commerce, ATM mandiri atau di mini market," jelas Nandan.
Seminar melalui aplikasi video conference melibatkan narasumber dari pemangku kepentingan.
Giat seminar daring dengan tajuk “Berkendara Aman di Masa Pandemi” di moderasi oleh cofounder zoom!nar Rini Mulyawati, dan dimeriahkan oleh grup musik “Cokelat” yang mempersiapkan 3 video klip khusus, yaitu Bendera, Segita dan Karma.