Waspadai Risiko Aquaplaning di Tanjakan Legendaris Sitinjau Lauik
Kendaraan bisa tergelincir karena ban kehilangan cengkeraman ke aspal jika melintas Tanjakan Sitinjau Lauik saat kondisi hujan deras.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Baru-baru ini berdar video viral yang menunjukkan kondisi tanjakan Sitinjau Lauik di ruas jalan lintas Sumatra rute Kota Padang-Arosuka-Solok, Sumatera Barat saat sedang hujan deras.
Kondisi jalan dibanjiri air yang turun dari atas dengan lebat.
Dari video tersebut, air yang mengalir dengan deras tersebut bisa menjadi hazard atau bahaya bagi kendaraan yang melintasi jalan tersebut saat sedang hujan.
Kendaraan bisa tergelincir karena ban kehilangan cengkeraman ke aspal.
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad
Wildan mengatakan, pembina jalan harus tanggap dan melakukan audit keselamatan jalan setelah melihat kondisi jalan yang seperti ini.
“Harus segera diperbaiki, air yang meluncur di badan jalan itu adalah hazard dan berisiko menyebabkan pengguna jalan celaka,” kata Ahmad kepada Kompas.com, Rabu (9/12/2020).
Untuk mengurangi air yang membanjiri badan jalan, perlu dibuat sebuah talang air atau sistem drainase.
Baca juga: Lupa Tarik Rem Tangan saat Mundur di Tanjakan, Mobil Innova Terperosok dalam Jurang
Jika sudah ada, harapannya air tidak lagi membanjiri jalan dan bisa lebih aman untuk dilewati.
Ahmad mengatakan, bahaya yang bisa terjadi karena adanya air deras di badan jalan itu aquaplaning.
Kondisi ini terjadi saat roda kendaraan terbungkus oleh air sehingga kehilangan traksi pada jalan.
Aquaplaning akan menyebabkan kendaraan meluncur tanpa kendali, tanpa bisa direm dan sebagainya,” ucap Ahmad.
Baca juga: Satu Keluarga Kecelakaan di Tanjakan Huut saat Hendak Liburan, Rem Mobil Blong Lalu Tabrak Tebing
Ahmad menambahkan, dampak aquaplaning sendiri akan meningkat karena tiga faktor.
Pertama kecepatan, semakin tinggi kecepatan maka semakin besar risiko aquaplaningnya.
Aquaplaning tidak akan terjadi pada kendaraan yang berkecepatan di bawah 50 kpj.
“Kedua yatu lebar telapak ban, semakin besar telapak ban maka semakin besar efeknya aquaplaning."
"Terakhir yaitu tekanan udara ban yang rendah, semakin rendah maka semakin mudah terkena aquaplaning,” ucapnya. Baca berikutnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Melintasi Sitinjau Lauik Saat Hujan Deras, Ada Risiko Aquaplaning
Penulis : Muhammad Fathan Radityasani