Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Investasi Korsel di Kendaraan Listrik Bisa Gairahkan Industri Turunannya

Dubes Josep Umar Hadi mengatakan, Korea Selatan memilih Indonesia sebagai tempat berinvestasi di sektor tersebut. 

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Investasi Korsel di Kendaraan Listrik Bisa Gairahkan Industri Turunannya
TRIBUNNEWS/Yanuar Riezqi Yovanda
Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Josep Umar Hadi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dubes Indonesia untuk Korea Selatan Josep Umar Hadi mengatakan, investasi pelaku industri otomotif di bidang baterai maupun kendaraan listrik  di Indonesia akan menjadi rangakaian suplai chain yang memiliki daya saing tinggi. 

Umar menjelaskan, Korea Selatan memilih Indonesia sebagai tempat berinvestasi di sektor tersebut. 

"Potensia karena suplai dari rangkaian itu, kita bantu produksi di Indonesia. Punya daya saing tinggi, sekarang LG Chemical itu sudah jadi salah satu pemain besar dunia," ujarnya saat wawancara dengan Tribun Network secara virtual, Jumat (12/3/2021). 

Baca juga: Pembangunan Pabrik Mobil Hyundai di Indonesia Sesuai Jadwal, September Mulai Produksi

Selain itu, ada investasi dari penghasil baterai lithium berskala besar yang berasal dari China yakni CATL dengan bikin fasilitas juga di Indonesia, sehingga bisa kompetitif. 

Baca juga: Soal Investasi Baru di Indonesia, Diskusi dengan Mazda Paling Alot dan Kaku

"Kita bayangkan industri turunannya bergairah," kata Umar. 

Dia mengungkapkan, investasi asal Korsel saat ini masih dalam proses dari sebelumnya ada penandatanganan kesepakatan (memorandum of understanding/MoU) akhir 2020. 

Berita Rekomendasi

"Saya yang bisa buka adalah Desember tahun lalu tanggal 18 tandatangan MoU antara Kepala BKPM dengan CEO LG Solutions mengenai rencana Investasi grand package produksi baterai dan electronic vehicle," tuturnya 

Pihak LG mewakili konsorsium perusahaan Korsel, termasuk di dalamnya ada Hyundai dan akan bermitra dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

"Di Indonesia, keinginan kita partner dari konsorsium Korea juga konsorsium BUMN Indonesia, dibentuk PT Indonesia Battery, ada Antam, Inalum, Pertamina. Jumlah investasinya berapa saya belum bisa sebut, tapi yang bisa saya katakan ini nilainya paling besar selama saya di Korea 4 tahun," pungkas Umar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas