Permintaan Melonjak, Daihatsu Percepat Perakitan Kendaraan Jadi 1,9 Menit Per Mobil
Dari upaya 3P ini, ADM bisa memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk merakit (memproduksi) kendaraan menjadi hanya 1,9 menit per kendaraan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menjalankan strategi khusus untuk merespon tren lonjakan permintaan mobil baru Daihatsu menyusul diterbitkannya relaksasi pajak pertambahan nilai atas barang mewah (PPnBM).
Strategi khsuus tersebut oleh ADM disebut dengan istilah 3P yang terdiri dari People, Production Facility dan Part Control. Dari upaya 3P ini, ADM bisa memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk merakit (memproduksi) kendaraan menjadi hanya 1,9 menit per kendaraan.
Stephanus Surya Kristianto, Planning and Control Dept Head ADM dalam diskusi virtual dengan media, Jumat (16/4/2021) menjelaskan, langkap 3P ini untuk memperpendek masa inden pembelian kendaraan oleh konsumen di masa pandemi ini menyusul diterbitkannya relaksasi PPnBM pembelian oleh Pemerintah.
Pemesanan kendaraan Daihatsu seperti Sigra dan Terios melonjak tajam di Maret 2021 lalu.
Baca juga: Daihatsu Luncurkan Pindah, Web Series Bergenre Romantis Kisah Asmara Nico dan Indah
Model-model kendaraan Daihatsu yang terdampak relaksasi PPnBM mengalami lonjakan surat pemesanan kendaraan (SPK) hingga 200 persen khususnya pada model mobil Daihatsu yang menikmati relaksasi pajak pada Maret 2021.
Baca juga: Penjualan Daihatsu Tembus 30.000 Unit di Kuartal 1 2021
Sementara, dukungan supplier Daihatsu hanya tersedia 20% dari demand yang ada.
"Kami menyiasatinya dengan menerapkan konsep 3P. People, Production Activity dan Part Control. Caranya dengan menambah manpower untuk dilakukan alokasi jam kerja dan pengaturan waktu lembur agar stamina teman-teman (karyawan) tetap terjaga di masa pandemi," ujarnya.
Baca juga: TAF Kenalkan Inovasi Digital E-Catalog di IIMS Hybrid 2021, Begini Cara Mengunduhnya
Penambahan manpower ini diimbangi dengan penambahan fasilitas kerja agar tetap sesuai protokol kesehatan, untuk tetap menjaga agar karyawan di bagian perakitan tetap bisa menjaga jarak dengan karyawan lainnya selama menjalankan pekerjaannya.
"Dengan kondisi karyawan yang proma kami percaya karyawana kan meningkat produktibitsnya. Kita juga membentuk task force untuk melakukan improvement atau kaizen," jelasnya.
Sementara itu, di aspek Production Facility dilakukan dengan menambah mesin untuk menaikkan kapasitas produksi dan dengan memanfaatkan jig yang sudah ada untuk menekan cost.
"Kami juga menambah robot painting. Ini bagian yang paling sulit karena di painting membutuhkan kualitas hasil pengecatan yang sangat tinggi karena produk kami lebih dari separoh untuk ekspor," jelasnya.
Penambahan robot ini juga bisa menjaga kualitas di proses produksi sekaligus mengurangi beban kerja karyawan.
"Untuk Parts Stock, kami naikkan stok parts kami dari 5 hari jadi 14 hari agar terhindar dari risiko pengiriman parts. Dengan penambahan stok ini, kami bisa me-manage produksi kami jadi lebih stabil," jelasnya.
Pihaknya juga berkoordinasi dngan prinsipal dan supplier, seperti supplier semi konduktor.