Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Buatan Indonesia Diproyeksikan Beroperasi Akhir 2024

Pembangunan pabrik ini bisa diselesaikan dalam kurun waktu 2 tahun sebagaimana yang pernah dikerjakan di negara lain.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Buatan Indonesia Diproyeksikan Beroperasi Akhir 2024
IST
Managing Director Sokonindo Automobile, Franz Wang (kiri), menjelaskan langsung keunggulan yang ditawarkan DFSK Gelora E kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) sebagai kendaraan komersial yang canggih dan siap mengoptimalkan usaha, pada acara Sosialisasi Kendaraan Listrik Kementerian Perhubungan di Area Parkir Stasiun Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (18/04/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesian Battery Company (IBC), holding perusahaan baterai yang terdiri dari Antam, MIND ID, Pertamina dan PLN, terus berkomunikasi dengan mitra untuk merealisasikan pembangunan pabrik baterai di Tanah Air.

Komisaris Utama MIND ID sekaligus Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik atau Electric Vehicle (EV) Battery Agus Tjahajana Wirakusuma, mengatakan setidaknya pada penghujung tahun ini bisa melakukan FS (Feasibility Study) dan diharapkan tahun depan bisa menyelesaikan desain dan melakukan konstruksi.

Dia berharap pabrik ini bisa diselesaikan dalam kurun waktu 2 tahun sebagaimana yang pernah dikerjakan di negara lain.

Baca juga: Menteri Erick Terbang ke Cina, Bahas Pembangunan Industri Baterai Kendaraan Listrik

"Semoga tahun 2024 akhir sudah bisa terealisasi, sehingga kita bisa mendapatkan komponen-komponen yang dapat kita buat ke proses selanjutnya," jelas Agus saat diskusi virtual, Senin (24/5/2021).

Mengenai kapasitas pabrik, nantinya akan meningkat secara bertahap, sejalan dengan permintaan dari pasar.

Baca juga: Menhub Susun Road Map Program Percepatan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai

"Karena memang pasar dalam negeri belum begitu besar sehingga kita harus melihat realita yang ada bahwa ini akan bertahap," tuturnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas