Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Jangan Ngebut di Jalanan yang Tergenang Air, Waspadai Risiko Aquaplaning

Aquaplaning merupakan kondisi ban kendaraan yang kehilangan traksi di permukaan jalan tergenang air.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jangan Ngebut di Jalanan yang Tergenang Air, Waspadai Risiko Aquaplaning
Tiktok/josua_victor_sijabat
Mobil Toyota Kijang Innova mengalami aquaplaning di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Lumban Julu, Minggu (27/06/2021). 

Laporan Reporter Harun Rasyid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki musim hujan seperti sekarang, pengendara sebaiknya waspada saat melewati genangan air jika tidak mau terkena aquaplaning.

Bagi yang belum tahu, Aquaplaning merupakan kondisi ban kendaraan yang kehilangan traksi di permukaan jalan tergenang air.

Sehingga kendaraan yang mengalami aquaplaning, terasa mengambang hingga mengakibatkan tergelincir dan kecelakaan.

Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengungkapkan aquaplaning bisa terjadi oleh berbagai faktor.

"Aquaplaning akibat hilangnya grip atau cengkeraman ban terhadap permukaan jalan di saat hujan dan terkena genangan air," ujarnya saat dihubungi GridOto.com, Jumat (30/10/2021).

Aquaplaning19
Toyota Fortuner mengalami kecelakaan akibat selip setelah melewati genangan air atau aquaplaning dan hantam Toyota Agya di tol Medan-Tebingtinggi, Minggu (19/09/2021).

Menurutnya, salah satu penyebab aquaplaning yaitu karena kondisi ban yang sudah kurang baik hingga penggunaan jenis ban yang tidak sesuai peruntukan.

BERITA TERKAIT

"Aquaplaning bisa makin parah jika kondisi ban botak, kurang angin, dan penggunaan ban MT (Mud Terrain) untuk off-road di aspal," ungkap Sony.

"Ban yang mampu menyibak genangan air itu jenis HT (Highway Terrain) yang memang diperuntukan di aspal, itupun dengan kecepatan tertentu," lanjutnya.

Baca juga: Denpom IV/4 Solo Hendak Tindak Honda Civic Berplat Merah, Ternyata Pemiliknya Berpangkat Kolonel

Ia mengungkapkan, aquaplaning memiliki kemungkinan yang kecil untuk membuat mobil terbalik di medan jalan yang terbilang rata.

"Namun jika jalannya bergelombang (bumpy) atau permukaan lapisan jalannya berbeda-beda, mungkin saja. Itupun biasanya di mobil yang punya ground clearance tinggi," jelas Sony.

Baca juga: Tips Beli Aki Motor, Minta Pihak Toko Cek Dulu Ketegangannya

Jadi demi mencegah aquaplaning, Sony menyarankan agar pengemudi mengurangi kecepatan kendaraannya.

"Normalnya kecepatan dikurangi 10 sampai 20 kilometer per jam ketimbang di kondisi jalan kering," sebutnya.

Baca juga: Tips Beli Motor Bekas, Jangan Lupa Cek Kondisi Rantai, Masih Bagus Atau Sudah Aus

"Selain itu ban yang dipakai enggak boleh botak, enggak boleh kurang angin, dan harus sesuai peruntukan. Lalu kecepatan juga perlu disesuaikan, selanjutnya pengendara harus mengolah kemudi dengan cara yang yang halus, tidak agresif atau kasar," sambung Sony.

Ia menambahkan, aquaplaning terjadi begitu cepat sehingga membuat pengendara kurang waspada saat melaju di cuaca hujan.

"Sebenarnya saat hujan kendaraan sering terkena aquaplaning, hanya saja pengemudi tidak sensitif sehingga cuek dan panik saat ban selip hingga kendaraannya melintir," terang Sony.

Dengan begitu, lebih hati-hati lagi ya sob saat mengendarai kendaraan di musim hujan.

Artikel ini tayang di Gridoto dengan judul Street Manners - Waspada Kendaraan Bisa Terbalik Akibat Asal Ngebut di Genangan Air, Ini Penjelasannya!

Sumber: Gridoto
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas