Gaikindo: Tak Sulit Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik
Membangun ekosistem pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dianggap tidak terlalu sulit.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Membangun ekosistem pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dianggap tidak terlalu sulit.
Hal ini diungkapkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto memaparkan jika sejatinya pengembangan ekosistem tersebut memang dipengaruhi oleh investasi dari tiap produsen sendiri.
Jika investasi yang dikeluarkan besar, maka hal itu akan terlihat dan selaras dengan pabrik-pabrik pembuatnya.
Baca juga: Motor Listrik Volta Curi Perhatian di Ajang Pameran Indonesia E-Vehicle Expo 2021 di Bandung
"Sebetulnya tidak terlalu sulit untuk membangun ekosistem atau lingkungan pendukung kendaraan berlistriknya.
Tetapi memang harus diselaraskan dengan jumlah investasi di pabrik mobilnya sendiri.
Sebagian pabrik-pabrik mobil sekarang kan juga sudah punya ekosistemnya sendiri," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Jumat (5/11/2021).
Jongkie melanjutkan, jika pabrik tersebut sudah ada, maka hanya tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan kendaraan listriknya.
Baca juga: Bertemu Biden, Jokowi ajak Amerika Serikat Kembangkan Mobil Listrik dan Baterai Lithium di Indonesia
Namun demikian, ia menilai saat ini segmen harga masih menjadi kendala perkembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Untuk rata-rata harga mobil listrik murni saja, masih berada pada tingkatan Rp600 juta sedangkan daya beli konsumen tercatat pada rentang Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.
Selain itu, Gaikindo juga mengatakan penetrasi pasar kendaraan listrik di Indonesia masih rendah alias masih di bawah 1% terhadap penjualan mobil domestik.
Ia mengatakan juga bahwa penyebaran infrastruktur berupa charging station masih terbatas dan industri komponen utama baterai yang masih dalam proses pembangunan, baru akan berproduksi pada 2024.
Baca juga: Mobil Listrik MG Motor Indonesia Siap Meluncur di GIIAS 2021
Jongkie berpendapat, produsen kendaraan bisa mulai memakai pendekatan dengan mengembangkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau.
"Kami sudah melihat hasil implementasi LCGC (low cost green car) yang dikembangkan 2013.
Apabila kita bisa mengembangkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau, itu bisa jadi salah satu pendekatan," tambah dia. (Amalia Nur Fitri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.