Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Gaikindo: Tak Sulit Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik

Membangun ekosistem pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dianggap tidak terlalu sulit.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gaikindo: Tak Sulit Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik
Tribunnews/HO/Setpres/Agus Suparto
Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara, PT HKML Battery Indonesia, di kawasan Industri Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021) pagi. Proyek ini merupakan realisasi investasi konsorsium LG dan Hyundai yang terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution. Tribunnews/HO/Setpres/Agus Suparto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Membangun ekosistem pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dianggap tidak terlalu sulit.

Hal ini diungkapkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto memaparkan jika sejatinya pengembangan ekosistem tersebut memang dipengaruhi oleh investasi dari tiap produsen sendiri.

Jika investasi yang dikeluarkan besar, maka hal itu akan terlihat dan selaras dengan pabrik-pabrik pembuatnya.

Baca juga: Motor Listrik Volta Curi Perhatian di Ajang Pameran Indonesia E-Vehicle Expo 2021 di Bandung

"Sebetulnya tidak terlalu sulit untuk membangun ekosistem atau lingkungan pendukung kendaraan berlistriknya.

Tetapi memang harus diselaraskan dengan jumlah investasi di pabrik mobilnya sendiri.

Sebagian pabrik-pabrik mobil sekarang kan juga sudah punya ekosistemnya sendiri," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Jumat (5/11/2021).

Berita Rekomendasi

Jongkie melanjutkan, jika pabrik tersebut sudah ada, maka hanya tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan kendaraan listriknya.

Baca juga: Bertemu Biden, Jokowi ajak Amerika Serikat Kembangkan Mobil Listrik dan Baterai Lithium di Indonesia

Namun demikian, ia menilai saat ini segmen harga masih menjadi kendala perkembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Untuk rata-rata harga mobil listrik murni saja, masih berada pada tingkatan Rp600 juta sedangkan daya beli konsumen tercatat pada rentang Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.

Selain itu, Gaikindo juga mengatakan penetrasi pasar kendaraan listrik di Indonesia masih rendah alias masih di bawah 1% terhadap penjualan mobil domestik.

Ia mengatakan juga bahwa penyebaran infrastruktur berupa charging station masih terbatas dan industri komponen utama baterai yang masih dalam proses pembangunan, baru akan berproduksi pada 2024.

Baca juga: Mobil Listrik MG Motor Indonesia Siap Meluncur di GIIAS 2021

Jongkie berpendapat, produsen kendaraan bisa mulai memakai pendekatan dengan mengembangkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau.

"Kami sudah melihat hasil implementasi LCGC (low cost green car) yang dikembangkan 2013.

Apabila kita bisa mengembangkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau, itu bisa jadi salah satu pendekatan," tambah dia. (Amalia Nur Fitri)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas