Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Pengendara Waspada Saat Lewati Genangan Air Untuk Hindari Risiko Aquaplaning

kendaraan yang mengalami aquaplaning, terasa mengambang hingga mengakibatkan tergelincir dan kecelakaan.

Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengendara sebaiknya waspada saat melewati genangan air jika tidak mau terkena aquaplaning.

Apalagi seperti sekarang memasuki musim hujan.

Aquaplaning merupakan kondisi ban kendaraan yang kehilangan traksi di permukaan jalan tergenang air.

Sehingga kendaraan yang mengalami aquaplaning, terasa mengambang hingga mengakibatkan tergelincir dan kecelakaan.

Mengutip GridOto.com, Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengungkapkan aquaplaning bisa terjadi oleh berbagai faktor.

"Aquaplaning akibat hilangnya grip atau cengkeraman ban terhadap permukaan jalan di saat hujan dan terkena genangan air," ujarnya saat dihubungi GridOto.com, Jumat (30/10/2021).

Dia menjelaskan penyebab aquaplaning adalah karena kondisi ban yang sudah kurang baik hingga penggunaan jenis ban yang tidak sesuai peruntukan.

Berita Rekomendasi

"Aquaplaning bisa makin parah jika kondisi ban botak, kurang angin, dan penggunaan ban MT (Mud Terrain) untuk off-road di aspal," jelas Sony.

"Ban yang mampu menyibak genangan air itu jenis HT (Highway Terrain) yang memang diperuntukan di aspal, itupun dengan kecepatan tertentu," ucapnya.

Baca juga: Tips Antisipasi Aquaplaning Saat Cuaca Hujan Ala Daihatsu

Toyota Fortuner mengalami kecelakaan akibat selip setelah melewati genangan air atau aquaplaning dan hantam Toyota Agya di tol Medan-Tebingtinggi, Minggu (19/09/2021).
Toyota Fortuner mengalami kecelakaan akibat selip setelah melewati genangan air atau aquaplaning dan hantam Toyota Agya di tol Medan-Tebingtinggi, Minggu (19/09/2021). (Tribun-medan.com)

Ia mengatakan aquaplaning memiliki kemungkinan yang kecil untuk membuat mobil terbalik di medan jalan yang terbilang rata.

"Namun jika jalannya bergelombang (bumpy) atau permukaan lapisan jalannya berbeda-beda, mungkin saja. Itupun biasanya di mobil yang punya ground clearance tinggi," jelas Sony.

Jadi demi mencegah aquaplaning, Sony menyarankan agar pengemudi mengurangi kecepatan kendaraannya.

"Normalnya kecepatan dikurangi 10 sampai 20 kilometer per jam ketimbang di kondisi jalan kering," sebutnya.

"Selain itu ban yang dipakai enggak boleh botak, enggak boleh kurang angin, dan harus sesuai peruntukan. Lalu kecepatan juga perlu disesuaikan, selanjutnya pengendara harus mengolah kemudi dengan cara yang yang halus, tidak agresif atau kasar," jelasnya.

Ia menambahkan, aquaplaning terjadi begitu cepat sehingga membuat pengendara kurang waspada saat melaju di cuaca hujan.

"Sebenarnya saat hujan kendaraan sering terkena aquaplaning, hanya saja pengemudi tidak sensitif sehingga cuek dan panik saat ban selip hingga kendaraannya melintir," kata Sony.

Dengan begitu, lebih hati-hati lagi ya sob saat mengendarai kendaraan di musim hujan.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas