Penjualan Mobil Indonesia Ungguli Thailand
Industri otomotif Indonesia terus menunjukkan tren positif sepanjang 2021, baik dalam hal produksi maupun penjualan.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri otomotif Indonesia terus menunjukkan tren positif sepanjang 2021, baik dalam hal produksi maupun penjualan.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, mengatakan terjadi fenomena cukup menarik, dimana Indonesia berhasil mengungguli Thailand dalam hal penjualan pada tahun ini.
Berdasarkan data Gaikindo, tahun lalu Indonesia sempat tertinggal dibanding dengan Thailand, di mana Thailand tahun 2020 produksi dan penjualannya relatif lebih tinggi ketimbang Indonesia.
Dimana penjualan Thailand mencapai 700.000 unit lebih, sementara Indonesia di tahun 2020 penjualannya ditutup diangka 532.000 unit.
Baca juga: Toyota Prediksi Mobil 7 Penumpang Tetap Laris Manis di 2022
"Alhamdulillah di tahun ini sampai di bulan Oktober 2021 kita telah mampu mengungguli Thailand. Ini cukup menarik karena penjualan domestik kita sudah mencapai 709.000 sampai Oktober, sementara Thailand masih di 590.000 unit," tutur Kukuh dalam diskusi virtual Ngovsan Forwot x Zurich, Rabu (22/12/2021).
Momentum itu, disebut Kukuh harusnya menjadi momen kebangkitan industri otomotif di Tanah Air dan perlu di pertahankan.
Baca juga: Penjualan Honda pada November 2021 Mencapai 7.005 Unit, Brio Paling Banyak Dipesan Konsumen
"Ini harusnya menjadi momentum kita untuk lebih memacu kencang upaya kita untuk menjaga momentum pulihnya industri otomotif kita," imbuhnya.
Meski penjualan mobil lebih tinggi dari Thailand, namun produksi Indonesia masih cukup tertinggal dari Negara Gajah Putih.
Baca juga: Mobil Listrik Renault 5 Dikonfirmasi Masuk Produksi pada 2022
"Tahun ini Thailand telah memproduksi 1,3 juta Oktober 2021, sementara kita masih sekitar 852.000 unit sampai bulan Oktober. Ini karena Thailand di samping memenuhi kebutuhan domestik juga mereka lebih banyak ekspor. Lebih dari separuh produk kendaraan bermotor roda empatnya untuk ekspor," jelas Kukuh.