Jangan Paksakan Pakai Ban Gundul, Segera Ganti Atau Kena Risiko Ini
Ban mobil yang kembangan pada tapaknya sudah tipis namun tetap dipakai pada musim hujan, sangatlah berisiko.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Ryan Fasha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cuaca hujan sekarang ini perlu dilakukan pengecekan pada beberapa bagian. Salah satu yang terpenting adalah kondisi ban mobil.
Masih banyak pemilik mobil yang tetap menggunakannya walau kondisi ulir pada tapaknya sudah tipis atau botak atau disebut juga ban gundul.
Ban mobil yang kembangan pada tapaknya sudah tipis namun tetap dipakai pada musim hujan, sangatlah berisiko.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test PT Gajah Tungggal menjelaskan, sangat tidak direkomendasikan ban mobil yang sudah tipis tetap dipakai.
Baca juga: Ketahui Penyebab Nozzle Wiper Mendadak Tersumbat
"Kalau ban sudah tipis masih dipakai musim hujan begini risikonya tinggi, bisa bikin aquaplaning saat kecepatan tinggi," buka Zulpata.
"Aquaplaning terjadi akibat air tidak bisa terbuang dengan baik melalui kembangan ban terutama pada kecepatan cukup tinggi," jelasnya.
Baca juga: 4 Tips Menghilangkan Bau pada Helm saat Musim Hujan: Hindari Semprotan Penghilang Bau
Hasilnya, air akan terap berada di ban mobil saat mobil melaju kencang sehingga mobil akan terasa mengambang.
Kondisi ini jelas sangat berbahaya karena ban akan kehilangan grip atau cengkeraman ke aspal.
Baca juga: Begini Cara Kerja Teknologi Air Suspension di Bus Hino R260 AS
Akibatnya mobil bisa oleng atau kehilangan kendali seketika.
"Ketebalan kembangan ban bisa dilihat pada indikator TWI atau Tread Wear Indicator di ban," beber Zulpata.
Kalau diterjemahkan, TWI artinya indikator keausan tapak ban.
Tanda TWI berupa gundukan di dalam tapak ban ban yang posisinya di tunjukan melalui simbol segitiga di dinding ban.
"Kalau tapak ban sudah mengenai batas TWI berarti sudah wajib ganti ban baru," tutupnya.
Sumber: Gridoto