Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Bisnis Tumbuh, Pembiayaan Adira Kini Rambah Mobil Premium

Adira telah merestrukturisasi pinjaman nasabah yang terdampak pandemi dengan nilai kumulatif  Rp19 trilliun.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bisnis Tumbuh, Pembiayaan Adira Kini Rambah Mobil Premium
IST
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis pembiayaan otomotif Adira Finance kini merambah ke mobil-mobil penumpang di kelas premium seperti kendaraan dari brand-brand Eropa, seiring dengan kinerja perseroan yang membaik di 2021 lalu.

"Kita sekarang sudah biayai juga untuk pembelian kendaraan medium ke atas di segmen passenger, bahkan untuk kendaraan seperti Mercedes-Benz," ungkap Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli dalam paparan kinerja perseroan secara virtual hari ini, Jumat (11/2/2022).

Di bisnis pembiayaan roda empat, bisnis Adira selama 2021 antara lain banyak ditopang dari segmen kendaraan niaga. Ke depan pihaknya akan terus memacu ekspansi pembiayaan di segmen kendaraan penumpang.




"Dengan aktifnya di pameran IIMS 2022 (sebagai sponsor utama), Adira akan lebih agresif lagi di industri otomotif. Di IIMS kita sudah umumkan akan memberikan suku bunga yang menarik ke pengunjung,"ujar Hafid Hadeli.

Dia memaparkan, performa bisnis Adira selama 2021 lebih baik jika dibandingkan di 2020. Hal itu antara lain didukung oleh kebijakan pemberian subsidi PPnBM. Membaiknya bisnis Adira selama 2021 juga ditopang oleh keberhasilan restrukturisasi pinjaman debitur.

Baca juga: Fokus ke Pasar Roda Dua, Mandala Finance Proyeksikan Pembiayaan Sepeda Motor Rp 6,8 Triliun

"Adira mencatat perbaikan kualitas portofolio ditunjang oleh restrukturisasi pinjaman," ungkapnya.

Pihaknya telah merestrukturisasi pinjaman nasabah yang terdampak pandemi dengan nilai kumulatif  Rp19 trilliun. Sementara akun yang masih dalam periode penundaan pembayaran angsuran hanya sebesar Rp 34 miliar.

Baca juga: Insentif PPnBM Kendaraan Diperpanjang Hingga September, Siap-siap Beli Mobil LCGC

BERITA TERKAIT

Hafid menambahkan, pemberian insentif subsidi PPnBM ke industri otomotif sangat signifikan perannya dalam mendorong lagi gairah industri otomtif dan ikut berkontribusi pula menggeilatkan bisnis pembiayaan kendaraan.

"Semua bergerak kembali. Jadi kita ada optimisme untuk tumbuh lebih tinggi lagi di 2022," ujar Hafid Hadeli.

Menurutnya,keputusan Pemerintah memperpanjang insentif PPnBM dengan besaran diskon pajak yang
berbeda setiap kuartalnya akan mendorong penjualan kendaraan roda empat tahun ini terutama kendaraan kategori LCGC.

Baca juga: TAM Pelajari Rincian Insentif Diskon PPnBM yang Diperpanjang Sampai September 2022

Selama 2021, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp25,9 triliun, naik 39 persen year on year jika dibandingkan dengan 2020 lalu. Seluruh segmen mengalami kenaikan terutama pada segmen mobil baru, mobil bekas dan sepeda motor baru.

Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola turun sebesar 8 persen yoy dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 40,4 triliun di 2021.

Penurunan pada piutang yang dikelola sebagian disebabkan rundown portfolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru karena penjualan belum kembali ke tingkat pre-Covid.

Per Desember 2021, Rasio gross NPL konsolidasi tercatat sebesar 2,3%, turun jika dibandingkan September 2021 sebesar 3,2% yang didukung membaiknya aktivitas ekonomi sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen.

Secara keseluruhan, laba bersih (NPAT) Perusahaan setelah pajak yang dibukukan naik 18,2% menjadi Rp 1,2 triliun selama 2021. Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing naik menjadi 4,7% dan 14,7% dari sebelumnya sebesar 3,1% dan 13,3% di 2020.

Total pinjaman eksternal Perusahaan turun 34,8% y/y menjadi Rp 10,9 triliun, terdiri dari pinjaman bank (luar negeri dan dalam negeri) dan obligasi, masing-masing memberikan kontribusi 45%:55%. Adira membukukan rasio gearing di tahun 2021 sebesar 1,2x, turun dibandingkan dengan posisi tahun 2020 sebesar 2,1x.

I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance mengatakan, perusahaannya berhasil memperoleh kenaikan peringkat internasional oleh Lembaga Pemeringkat Moody’s dari Baa2/stable menjadi Baa1/stable pada akhir tahun 2021.

Selain itu, Adira berhasil mempertahankan peringkat domestik dengan penilaian idAAA/Stable dari Pefindo, dan peringkat BBB dari Fitch Rating.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas