Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Toyota Gunakan Teknologi AI Inovatif Untuk Kejar Efisiensi Pabrik

Teknologi AI dari Invisible AI terdiri dari kamera, prosesor dan kapasitas penyimpanan 1TB dan dapat melacak 17 gerakan sendi setiap pekerja.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Toyota Gunakan Teknologi AI Inovatif Untuk Kejar Efisiensi Pabrik
The NY Times
Pabrik perakitan mobil Toyota di Amerika Utara. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANSISCOToyota menggandeng perusahaan startup teknologi Invisible AI untuk memasang ribuan perangkat cerdas yang akan melacak pergerakan para pekerja di pabrik perakitan mobilnya di Amerika Utara.

Dikutip dari Carscoops.com, Selasa (10/5/2022), teknologi AI dari Invisible AI terdiri dari kamera, prosesor dan kapasitas penyimpanan 1TB dan dapat melacak 17 gerakan sendi setiap pekerja.

Satu perangkat akan dipasang di setiap stasiun kerja dan menggunakan data untuk mengidentifikasi gerakan yang dapat menyebabkan cedera pada pekerja, serta tugas yang berat secara fisik.

Sistem juga dapat mendeteksi cacat sederhana secara real time, seperti saat pekerja mungkin tidak membuat sambungan yang benar. Namun, sistem ini tidak menggunakan pengenalan wajah.

Baca juga: Harga Terbaru Toyota New Hiace dan New Dyna Euro 4 di Diler Toyota

Sistem ini diklaim mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Toyota akan memasang sekitar 500 unit Invisible AI di pabrik Princetonnya yang saat ini sedang menjalani renovasi senilai 803 juta dolar AS.

Baca juga: Toyota Siapkan SUV Yaris Cross untuk Saingi Hyundai Creta

“Semua metode yang perusahaan gunakan saat ini untuk mengukur produktivitas, mengukur throughput, menemukan kemacetan. Itu adalah hal-hal yang dilakukan seseorang dan hanya melakukan lima contoh atau mungkin 20,” kata Eric Danziger, salah satu pendiri dan kepala eksekutif Invisible AI.

Berita Rekomendasi

Danziger menjelaskan, perangkat ini sepenuhnya mandiri dan tidak perlu mengirim data ke hub terpusat.

Sistem juga harus mengurangi waktu analisis akar penyebab yang biasanya dihabiskan selama studi cacat dan audit keselamatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas