Pengembangan Mobil Listrik Tak Cukup Hanya Andalkan Sumber Daya Alam, SDM Juga Penting
Sumber Daya Manusia (SDM) dinilai menjadi kunci Indonesia mencapai Net Zero Emission dan pengembangan elektrifikasi di Indonesia.
Penulis: Sanusi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sumber Daya Manusia (SDM) dinilai menjadi kunci Indonesia mencapai Net Zero Emission dan pengembangan elektrifikasi di Indonesia.
Corporate Affairs External Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, era elektrifikasi akan membutuhkan 50 keahlian baru. Nah, untuk memenuhi keahlian baru itu diperlukan SDM yang berkualitas.
Toyota sudah mulai menyiapkan para SDM-nya memasuki era elektrifikasi ini. Mereka diberikan pelatihan mengenai elektrifikasi.
Baca juga: Mobil Listrik BMW Produk 2025 ke Atas Akan Gunakan Komponen Baterai Bikinan CATL
“Untuk menjadi pemenang, kita tidak cukup hanya mengandalkan natural resources, tapi SDM juga,” ujarnya, usai National Seminar : 100 Years of Indonesia Automotive Industry-Realizing Indonesia Net-Zero Emission di Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (25/5/2022)..
Toyota juga menggandeng kampus dan pemerintah menyiapkan elektrifikasi ini dengan melakukan riset. Nantinya hasil risetnya akan diserahkan kepada pemerintah.
Hal senada dikatakan Guru Besar Fakultas Teknik Undip, Prof Wiwandari Handayani.
Menurut dia, Undip bermitra dengan berbagai pihak dan pemerintah melakukan riset kebijakan-kebijakan yang ramah lingkungan. Menurut dia, yang terpenting adalah tindak lanjut dari hasil risetnya.
“Kalau cuma teknologi berhenti di riset dan dipublikasi, tapi tidak ada hilirisasi, saya kira itu akan sia-sia. Saya kira hilirisasi salah satu prioritas yang harus didorong,” ujarnya.
Baca juga: Genjot Produksi Mobil Listrik, Geely Bangun Pabrik Baterai Kedua
Bukan Kompetisi
Sementara itu, Bob Azam, juga mengungkap kunci sukses agar Indonesia bisa memasuki era elektrifikasi bukanlah kompetisi para produsen kendaraan.
"Untuk beberapa kesempatan kita lebih mengedepankan kerjasama dibandingkan dengan kompetisi.
Karena market mobil listrik itu masih kecil sekali, bahkan di bawah 3 persen, jadi sepertinya terlalu awal untuk kita berkompetisi.
Justru kita harus bekerja sama dengan siapapun dalam rangka untuk terus memperbesar populasi elektrifikasi," tutur Bob Azam.