Transisi Kendaraan Elektrifikasi yang Tidak Tertata akan Melemahkan Posisi Indonesia
Indonesia menargetkan netralitas karbon pada 2060, langkah yang dilakukan ialah transisi energi dan transformasi industri, maupun bisnisnya.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Memasuki era kendaraan elektrifikasi menjadi pilihan berbagai negara dan produsen kendaraan bermotor untuk mengurangi emisi karbon yang berdampak pada perubahan iklim.
Indonesia menargetkan netralitas karbon pada 2060, langkah yang dilakukan ialah transisi energi dan transformasi industri, maupun bisnisnya.
Pada sektor otomotif, produksi dan penggunaan mobil listrik maupun motor listrik terus digalakkan. Pemerintah mendorong hal tersebut dengan dukungan dari sisi fiskal maupun non fiskal, guna memperbesar populasi beragam kendaraan elektrifikasi.
Baca juga: Tantangan Industri Elektrifikasi Transportasi: Teknologi Hingga Masih Mahalnya Harga Jual
Transisi industri otomotif, termasuk rantai pasoknya merupakan strategi yang harus diimplementasikan untuk menjaga posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor otomotif.
Di samping bagaimana mengelola kendaraan atau unit kendaraan yang sudah ada selama ini (managing unit in operation/UIO).
Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, mengatakan transisi kendaraan elektrifikasi yang tidak tertata, akan melemahkan posisi Indonesia sebagai basis global industri otomotif.
"Kehadiran beragam teknologi kendaraan elektrifikasi rendah emisi yang lengkap, melalui pendekatan strategi multi-pathway akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia lebih cepat berkembang dan mengejar posisi sebagai pemain utama produsen, serta eksportir kendaraan elektrifikasi di kancah internasional," tutur Bob Azam dalam seminar nasional Strategi Transisi Pengembangan xEV Menuju NZE dan Manajemen Unit in Operation (UIO) di Indonesia, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Tantangan Industri Elektrifikasi Transportasi: Teknologi Hingga Masih Mahalnya Harga Jual
Menurut Bob Azam, roadmap industri otomotif nasional harus disusun dengan memperhitungkan ketersediaan energi, khususnya Sumber Daya Alam (SDA) tidak terbarukan.
"Dukungan Pemerintah di sektor transportasi melalui manajemen UIO (Unit in Operations), juga menjadi elemen penting untuk mempertahankan posisi dan kontribusi positif industri otomotif nasional selama lebih dari 5 dekade ini," ungkap Bob Azam.
Melalui kolaborasi Triple Helix antara Pemerintah, Akademisi dan Industri, Toyota menyelenggarakan rangkaian seminar nasional tahap ke empat yang berlokasi di ITB ini mengusung tema "Strategi Transisi Pengembangan xEV Menuju NZE dan Manajemen Unit in Operation (UIO) di Indonesia".
Harapannya seminar ini dapat menjadi bentuk kontribusi positif yang tidak hanya sekedar wacana, namun bersama-sama berkolaborasi mewujudkan penurunan emisi karbon di Indonesia.
Seminar series ke-4 ini memberikan pemahaman dan peningkatan pengetahuan civitas akademia, mahasiswa generasi muda, serta masyarakat pada umumnya bahwa kontribusi teknologi elektrifikasi dengan pendekatan multi-pathway sesuai kebutuhan konsumen yang beragam dan strategi manajemen UIO yang ada, sangat berperan penting dalam mereduksi emisi untuk mencapai NZE (Net Zero Emission).
Bersama dengan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), strategi transisi dan manajemen UIO merupakan bagian integral dan kunci keberhasilan untuk mencapai NZE di Indonesia.
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono, menyampaikan pihaknya sangat bangga, acara seminar ini melibatkan 7 universitas yang merupakan pilar dari kolaborasi Triple Helix.
"Saya berharap kolaborasi Triple Helix ini akan mengantarkan kita ke era elektrifikasi. Karena era elektrifikasi ini pasti terjadi. Jadi kita harus shifting. Kewajiban kita sekarang adalah memetakan kapan shifting ini terjadi di Indonesia. Apa yang harus kita kelola agar Nlnegeri tercinta ini siap untuk shifting, supaya kita tidak ketinggalan dari negara-negara lain," terang Warih.
Baca juga: Percepat Elektrifikasi, Toyota Matangkan Kemampuan SDM
Toyota Indonesia sebelumnya telah mendukung penyelenggaraan rangkaian aktivitas tiga Seminar Nasional di berbagai Perguruan Tinggi Indonesia dengan tema besaran: 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia Mewujudkan NZE di Indonesia di tiga lokasi universitas nasional.
"Kehadiran rangkaian seminar nasional ini diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan era elektrifikasi dan mendorong terciptanya strategi yang komperhensif guna mengakomodir beragamnya kebutuhan kendaraan elektrifikasi yang lengkap dan ramah lingkungan dengan tetap memperhatikan tujuan menurunkan emisi karbon dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Bob Azam.
Untuk mencapai target netralitas karbon, Toyota Indonesia meyakini bawa era elektrifikasi tidak boleh meninggalkan industri otomotif nasional yang selama ini telah berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia "No One Left Behind".
Toyota Indonesia percaya, setiap teknologi mobilitas memiliki perannya masing-masing. Semua harus dikembangkan untuk memenuhi tujuan nasional.
Baca juga: Toyota: Tantangan Era Elektrifikasi Perlu Peran Aktif Generasi Muda
Toyota Indonesia berkomitmen untuk menyediakan semua teknologi elektrifikasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan menyediakan beragam pilihan kendaraan hemat bahan bakar, kendaraan dengan bahan bakar terbarukan dan kendaraan berteknologi elektrifikasi yaitu Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV) hingga hidrogen, sehingga semakin banyak masyarakat pengguna kendaraan beroda empat yang dapat turut berkontribusi menurunkan emisi karbon.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.