Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, AUSTIN - Tesla Inc membanting harga kendaraan listriknya di Eropa, Israel, dan Singapura, memperpanjang program diskon global yang dimulai di China pada Januari lalu.

CEO Tesla Elon Musk menjelaskan langkah pemberian potongan harga kendaraan ini karena permintaan yang masih dibatasi keterjangkaun.

"Ada banyak permintaan untuk produk kami, tapi jika harganya masih lebih tinggi dari uang yang dimiliki orang, permintaan itu tidak relevan," kata Musk.

Baca juga: Tesla Bangun Pabrik Baterai Listrik Jenis Megapack di Shanghai

Sementara analis e-Mobilitas Guidehouse Research, Sam Abuelsamid, mengatakan pemotongan harga yang dilakukan Tesla menandakan adanya permintaan mobil listrik yang melambat di perusahaan tersebut.

Tesla perlu menjual lebih banyak kendaraan agar pabriknya tetap beroperasi dengan kapasitas penuh guna melindungi margin keuntungan yang tinggi.

"Overhead pabrik yang kurang dimanfaatkan menghabiskan margin dengan sangat cepat," kata Abuelsamid.

Produsen EV itu telah menambahkan pabrik besar di dekat Austin, Texas, ke jajaran pabriknya di Amerika Serikat, selain pabrik aslinya di Fremont, California. Tesla juga memiliki pabrik di Shanghai dan Berlin.

Dikutip dari Reuters, berikut ini adalah rincian dari pemotongan harga kendaraan listrik yang dilakukan Tesla di berbagai negara.

China

Tesla menurunkan harga untuk semua versi mobil Model 3 dan Model Y di China antara 6,0 persen hingga 13,5 persen pada Januari, menurut perhitungan Reuters.

Namun pada Februari, produsen mobil ini menaikkan harga versi Performance dan jarak jauh dari kendaraan sport utility vehicle (SUV) ukuran menengah Model Y di China.

Baca juga: Penjualan kendaraan listrik Tesla Pecah Rekor, Tembus 430.000 Unit di Kuartal I 2023

Pada kenaikan harga yang kedua kalinya, harga awal dari dua versi Model Y di China dinaikkan masing-masing 2.000 yuan menjadi 311.900 yuan dan 361.900 yuan.

Jepang