Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Krisis Chip Semikonduktor di Industri Otomotif Jerman Masih akan Berlangsung Lama

Krisis chip semikonduktor diperkirakan masih akan terus terjadi di industri otomotif Jerman dalam beberapa waktu ke depan.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Krisis Chip Semikonduktor di Industri Otomotif Jerman Masih akan Berlangsung Lama
dok. Audi
Petinggi Audi memperkirakan krisis chip semikonduktor masih akan melanda industri otomotif Jerman dalam beberapa waktu ke depan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Manajer senior Audi AG memperkirakan krisis chip semikonduktor masih akan melanda industri otomotif Jerman dalam beberapa waktu ke depan.

“Krisis semikonduktor yang telah menciptakan hambatan bagi industri mobil Jerman akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan, meskipun pembuat chip berencana untuk membangun pabrik di negara tersebut,” kata manajer senior pembuat mobil asal Jerman itu.

Produsen mobil dan elektronik Jerman sangat terpukul oleh penundaan manufaktur yang disebabkan oleh kekurangan chip global.

Hal itu membuat pihak berwenang Jerman mengambil inisiatif dengan mendekati pembuat chip kontrak terbesar di dunia seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan Intel.

Pemerintah Jerman juga dikabarkan bersedia memberikan subsidi agar kedua produsen chip itu mau mendirikan pabrik di Jerman.

"Butuh waktu bertahun-tahun. Ini sekitar miliaran dolar yang diinvestasikan," kata Renate Vachenauer, kepala pengadaan Audi milik Volkswagen, seperti dikutip oleh surat kabar Augsburger Allgemeine.

Berita Rekomendasi

Vachenauer lebih lanjut mengatakan pembuat mobil dapat mengurangi kemacetan dengan memangkas jenis chip yang digunakan di berbagai kendaraan yang ada saat ini.

Baca juga: Raksasa Chip Taiwan TSMC Bangun Pabrik Semikonduktor di Jerman

"Kami harus menggunakan banyak tuas untuk menstabilkan pasokan semikonduktor dan juga menimbun di pasar pialang sampai batas tertentu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas