Ditawarkan di GIIAS 2023, Perangkat Katalis BRQ Ini Bisa Turunkan Polusi Udara Lewat Penghematan BBM
BRG memperkenalkan BRQ Fuel Catalyst di pameran otomotif GIIAS 2023 yang dirancang untuk bekerja mempertahankan kualitas bahan bakar kendaraan.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polusi udara kini menjadi perhatian luas masyarakat seiring makin pekatnya polutan udara di DKI Jakarta dan sejumlah wilayah di Bodetabek belakangan ini.
Jakarta saat ini menduduki peringkat tertinggi 10 kota paling terpolusi sejak Mei 2023.
Industri otomotif juga turut menjadi sorotan karena turut berkontribusi memacu lonjakan polusi udara di Kota Jakarta dan sekitarnya dari emisi gas buangnya.
Mengutip Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, sumber polutan terbesar di Jakarta salah satunya berasal dari sektor transportasi karena menghasilkan polutan seperti NOX, CO, PM10 dan PM2,5.
Tiyana Brotoadi, Ketua Sub Kelompok Pencegahan Pencemaran Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mengatakan, PM2.5 masih menjadi polutan utama Jakarta dengan konsentrasi sebanyak 58 mikrogram per normal meter kubik.
Angka tersebut 11.6 kali lebih banyak daripada nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun bahan bakar minyak dengan campuran bahan nabati yang saat ini dipasarkan di Indonesia relatif lebih cepat penurunan kualitasnya.
Ini karena sifat bahan nabati adalah higroskopis atau lebih cepat menyerap molekul air dari lingkungannya, sehingga rentan menimbulkan bakteri. Inilah kondisi yang disebut sebagai BBM basi.
“Iklim tropis juga membuat bakteri berkembang biak sangat cepat di dalam tangki yang menyebabkan pengendapan, serta penurunan nilai oktan dalam beberapa waktu," sebut Setiady Sungkono, pemegang merek BRQ Fuel Catalyst di Indonesia.
Baca juga: Bantu Kurangi Polusi di Jakarta, Menhub Ajak Masyarakat Gunakan Kendaraan Listrik
Karena itu, diperlukan katalisator untuk mengurai molekul bahan bakar secara aktif agar bisa menyerap oksigen lebih banyak dan mematikan bakteri agar tenaga mesin meningkat dan lebih hemat BBM.
Terkait ini, BRG memperkenalkan BRQ Fuel Catalyst di pameran otomotif GIIAS 2023 yang dirancang untuk bekerja mempertahankan kualitas bahan bakar minyak sebagaimana spesifikasi seharusnya.
Peranti ini bekerja memecah molekul bahan bakar agar lebih mudah dibakar. Kadar oktan bahan bakar bisa meningkat 3-5 RON di atasnya. Dengan demikian, kendaraan tidak perlu memakai bahan bakar dengan RON tinggi untuk mendapatkan tenaga dan efisiensi yang sama.
Setiady Sungkono, pemegang merek BRQ Fuel Catalyst di Indonesia mengatakan, pemakaian BRQ Fuel Catalyst membantu meningkatkan tenaga mesin 5 sampai 10 persen san membantu menghemat bahan bakar hingga 20 persen.
Baca juga: Kendaraan Berbahan Bakar Bensin Sumbang 57 Persen Polusi Udara di Ibu Kota
"BRQ Fuel Catalyst ini bukan bahan aditif dan tidak bersifat aditif serta tidak menghanguskan garansi mesin," ujarnya saat ditemui di pameran GIIAS 2023 booth BRQ Hall 1 A1 ICE BSD Tangerang, Minggu, 13 Agustus 2023.
Dia menjelaskan, BRQ Catalyst juga bisa efektif digunakan pada kendaraanhingga jarak tempuh 400 ribu kilometer dan tanpa penggantian. "Dan paling penting dapat membantu mengurangi emisi sampai 50," klaim Setiady.
Dia memaparkan penggunaan BRQ Fuel Catalyst kita sebenarnya bisa membantu mengurangi polusi dan emisi kendaraan. Selain itu juga turut mengurangi terbuangnya BBM karena basi dan ikut serta menjaga cadangan energi.
Setiady mengatakan, peranti ini sebelumnya sudah luas digunakan di berbagai sektor industri yang menggunakan mesin bensin maupun diesel pada operasional bisnisnya seperti sektor pertambangan, perkebunan, industri manufaktur logistik, kapal laut, hingga militer serta sektor transportasi.
Sektor transportasi yang sudah menggunakan perangkat BRQ Catalyst antara lain untuk Transjakarta Busway dan PO Siliwangi Antar Nusa (SAN).
Car enthusiast Ridwan Hanif mengaku sudah membuktikan kinerja BRQ Catalyst ini pada beberapa kendaraan roda empat miliknya.
"Pemakaian pada mobil bermesin diesel konsumsi BBM-nya terasa sekali lebih irit dan penurunan emisinya cukup signifikan. Pemakaian katalis tidak membuat carbon deposit tidak berubah jadi kerak," kata dia.