Aktivitas Produksi Toyota di Jepang Kembali Pulih Pasca Alami Kerusakan Sistem
Toyota, yang berkantor pusat di Toyota City, Prefektur Aichi, menjadi produsen mobil terlaris di dunia pada 2022 selama tiga tahun berturut-turut
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Toyota Motor Corp telah mengonfirmasi akan kembali memulai operasi di pabrik perakitannya di Jepang pada Rabu (30/8/2023), pasca adanya insiden kerusakan sistem yang menyebabkan aktivitas produksi domestik terhenti.
“Toyota akan melanjutkan operasi di 25 lini produksi dari selusin pabrik di pasar dalam negerinya mulai Rabu pagi dan menambah dua pabrik terakhir mulai sore hari,” kata juru bicara perusahaan itu.
Perusahaan juga akan terus menyelidiki penyebab kerusakan tersebut, yang diklaim bukan karena serangan siber.
Baca juga: Neta Gandeng HIM untuk Perakitan Mobil Listrik di Indonesia
Meskipun penyebab kerusakan terbaru ini masih belum diketahui, perusahaan-perusahaan Jepang telah meningkatkan kewaspadaannya dalam beberapa hari terakhir karena perusahaan dan kantor-kantor pemerintah melaporkan adanya gangguan panggilan telepon.
Pemerintah mengatakan panggilan tersebut kemungkinan besar berasal dari China dan terkait dengan pelepasan air radioaktif yang telah diolah oleh Jepang dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik.
Ini bukanlah kali pertama pabrikan asal Jepang itu menghentikan aktivitas produksinya.
Tahun lalu, Toyota sempat menghentikan operasional selama satu hari ketika sistem produksi terkena serangan siber. Perusahaan kemudian memutuskan untuk kembali beroperasi menggunakan jaringan cadangan.
Toyota, yang berkantor pusat di Toyota City, Prefektur Aichi, menjadi produsen mobil terlaris di dunia pada 2022 selama tiga tahun berturut-turut, menjual lebih dari 10,4 juta kendaraan.
Di sisi lain, produsen mobil itu juga telah menetapkan target produksi 10,6 juta kendaraan untuk tahun ini.