Di ISF 2023, Toyota Ungkap Langkah Capai Kontribusi Industri Hijau dan Penyesuaian Kebutuhan Pasar
Guna mencapai tujuan bersama membuat netralitas karbon Indonesia nol persen pada 2060, Toyota Indonesia menyiapkan strategi multi-pathway.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna mencapai tujuan bersama membuat netralitas karbon Indonesia nol persen pada 2060, Toyota Indonesia menyiapkan strategi multi-pathway.
Dengan cara ini, Toyota bukan hanya akan fokus menyediakan kendaraan listrik murni, tetapi menyajikan ragam teknologi ramah lingkungan yang bisa dipilih oleh masyarakat Indonesia.
"Kita mengenalkan Kijang Innova Hybrid, dimana Kijang Innova sendiri sudah dikenal sebagai kendaraan nasional. Kijang Innova Hybrid mengurangi 50 persen dari konsumsi BBM. Jadi artinya ini mengurangi emisi 50 persen," tutur Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto di Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Baca juga: 79 Toyota bZ4X Melenggang Gagah Dampingi Delegasi KTT ASEAN ke-43, Berikut Spesifikasinya
Selain dengan produk hybrid, menuju industri yang menyediakan mobilitas hijau, Toyota telah menyiapkan berbagai pilihan teknologi lain.
"Kami berpartisipasi dalam kegiatan hijau ini bukan hanya dari hybrid, tapi kita juga memiliki biodiesel 40 maupun 50 dan kita kenalkan etanol, serta baterai listrik," imbuhnya.
Dengan berbagai produk yang tersedia, Toyota optimis langkah beralih ke energi hijau dapat tercapai sesuai dengan target pemerintah.
Selain itu, Indonesia sebagai negara kepulauan tidak bisa hanya menyajikan satu produk saja, sehingga berbagai produk dengan ragam teknologi akan tetap mendapatkan pilihan dari masyarakat.
Baca juga: Toyota Buka Layanan Uji Emisi Gratis untuk Mobil di Atas Usia 3 Tahun di Jakarta
"Indonesia merupakan negara kepulauan, jadi memiliki kebutuhan (kendaraan) yang berbeda-beda. Namun, walaupun di Papua, mereka juga bisa berpartisipasi untuk aktivitas hijau ini dengan produk yang sesuai," ungkap Nandi.