Global Technician Contest Jadi Tantangan Baru Bagi Teknisi Honda Indonesia
Menurutnya, GTC 2023 menjadi tantangan baru dibandingkan event serupa di tingkat regional Asia dan Oceania.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknisi Honda Indonesia yang berkompetisi di kategori COM, Muhammad Ahi Wahyuni menyebut ada perbedaan mengikuti Honda Global Technician Contest (GTC) Motorcycle 2023 yang dihelat di Tokyo.
Menurutnya, GTC 2023 menjadi tantangan baru dibandingkan event serupa di tingkat regional Asia dan Oceania.
Baca juga: Kawasaki KLX230 (SE) dan KLX230SM Series Resmi Diniagakan, Harga Mulai dari Rp 49,9 Jutaan
“Ada perbedaan karena pertama, yang jadi peserta itu juara-juara dari benua lain. Mungkin kalau dulu kan cuma Asia saja, yang sekarang kita gatau kekuatan dari benua Amerika, Afrika dan Eropa kita kan tidak tahu. Itu yang jadi tantangan kita. Yang belum saya tahu, kita butuh usaha yang lebih keras untuk mempersiapkan ini,” tutur Ahi di Hotel Metropolitan, Tokyo, Sabtu (7/10/2023).
Dia menikai hal yang menjadi effort adalah bahasa karena melawan negara-negara dunua.
"Kalau ini, sudah main sama benua lain, terus mainnya juga di Jepang, sebagai pusat (Honda), mungkin tanda kutip SOP dan budayanya bakal lebih ketat dibanding di kita,” katanya.
Teknisi Honda Indonesia lainnya yang bertanding di kategori COM, Masngudin menyebut persiapan sudah dilakukan tim, termasuk berkaca dari pengalaman di event regional.
“Karena ini event yang pertama, belum ada gambarannya. Meskipun pas di informasi final announce-nya berbeda, paling tidak bisa dikait-kaitkan, karena informasi yang final itu satu minggu terakhir baru dapat. Jadi, dari yang tadinya misal ada praktek tanpa motor itu satu jam, karena bayangannya itu satu jam satu pekerjaan, terkait pemeriksaan, bongkar-pasang, pengukuran, ternyata satu jam itu di final announce-nya itu dibagi lima," kata Masngudin.
"Jadi waktunya per 10 menit, jadi ada lima tugas. Sebelumnya di nasional dan regional, sudah sering dilakukan, Cuma karena informasi awalnya itu waktu secara total, akhirnya latihannya digabung, meskipun kalau displit isinya sama,” imbuhnya.
Baca juga: Motor Honda Matic Anda Ada ECO Indikatornya? Begini Cara Kendarainya Agar Lebih Irit
Sementara itu, teknisi Honda Indonesia untuk kategori FUN, Dodik menilai peta kekuatan untuk kategori FUN, terutama di Asia Tenggara sudah bisa dipetakan.
Namun, karena GTC 2023 event perdana untuk level dunia, peta kekuatan negara-negara lain masih belum bisa terbaca.
“FUN itu kalau di Asia Tenggara sudah hampir kebaca peta kekuatannya. Tapi kalau di tempat lain, itu kita belum tahu. Tapi kalau saya lihat dari peserta, apalagi dari segi umur, Insya Allah kita bisa sampai juara. Cuma kalau peta kekuatannya kita sama-sama buta. Jadi selebihnya Allah yang menentukan, kita yang berusaha maksimal,” ujarnya.