Ini Perbedaan Kaca Film Metal dan Non-Metal untuk Kendaraan, Bagaimana dengan Fungsinya?
Pemakaian kaca film di kendaraan turut berkontribusi menghadirkan kenyamanan di perjalanan, terlebih pada kendaraan penumpang.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemakaian kaca film di kendaraan turut berkontribusi menghadirkan kenyamanan di perjalanan, terlebih pada kendaraan penumpang.
Misalnya saat cuaca sedang sangat terik, kaca film membantu penumpang dan juga pengemudi dari risiko silau dan paparan sinar UV.
Sebagian pemilik mobil membeli kaca film sebagai produk aftermarket lantaran saat ini sudah cukup banyak merek dan jenis kaca film yang ditawarkan.
Baca juga: Tingkat Kegelapan Kaca Film yang Ideal untuk Jaga Privasi Berkendara
Pada beberapa tipe mobil baru dari sejumlah merek, kaca film sudah menjadi bagian dari pembelian kendaraan alias jadi kaca film bawaan atau disebut juga sebagai kaca film Original Equipment Manufacturer atau OEM.
Namun kenyataannya, sebagian bawaan adalah kaca film non metal tapi ada juga yang memakai metal biasa yang kurang maksimal.
Kaca film metal
Kaca film yang beredar saat ini sebagian besar terbuat dari logam biasa seperti aluminium, nikel dan perunggu.
Logam-logam ini memiliki beberapa fungsi penolak panas namun datang dengan tampilan reflektif yang mengganggu dan tidak banyak meneruskan cahaya, membuat mengemudi malam hari menjadi lebih sulit.
Metal biasa juga memiliki kelemahan mudah mengalami demetalisasi dan logam yang ditambahkan pada film lebih tidak merata.
Logam biasa dan teknologi manufakturnya juga berpengaruh pada harga film. Konsumen harus waspada pada kaca film jenis ini bila dijual lebih tinggi dari pada nilai yang seharusnya.
Kaca film non-metal
Kaca film bisa dibuat dari non logam seperti oksida dan nitrat. Manfaat dari film-film ini adalah bahwa mereka tidak memiliki permukaan seperti cermin.
Tapi performa mereka dalam penolakan panas umumnya rendah. Mereka bekerja seperti "spons", menyerap panas dan bukannya memantulkan panas, jadi secara alami; mereka diklasifikasikan sebagai penyerap panas.
Film non-metal yang sangat murah seperti film yang dicelup bahkan bisa pudar warnanya di bawah paparan sinar matahari.
Film non metal seperti nitrat lebih baik karena memiliki beberapa sifat penolakan panas tetapi biasanya lebih gelap, lebih mudah menyerap panas dan permukaan film rentan retak.
Karena biaya material rendah, Anda mungkin sebaiknya mempertimbangkan performa film dan biaya secara keseluruhan.
Agar lebih nyaman maka pemilik mobil disarankan untuk upgrade kaca film yang lebih baik.
Vice President Director PT V-Kool Indo Lestari, Linda Widjaja mengatakan, produk kaca film dengan performa tinggi umumnya diproduksi dengan metode yang lebih mahal dan pasti lebih baik daripada kaca film dipasaran lainnya yang menggunakan teknologi usang dan menggunakan metode yang lebih murah.
“Di pasar kaca film premium di Indonesia, V-kool masih mendominasi pasar setelah berkiprah di pasaran industri kaca film selama 29 tahun dan menempati top of mind bagi kalangan pengguna kaca film segmen premium," ungkap Linda Widjaja.
Linda mengatakan, perusahaanya memasarkan varian kaca film baik metal maupun non metal yang menyesuaikan kebutuhan pengguna kendaraan.
Dia mencontohkan, pada VK Series pihaknya memproduksi kaca film multi-layer sputtered metal yang diperkuat dengan emas agar bekerja dengan baik dalam memantulkan panas.
“Teknologi Spectrally Selective yang secara pintar akan meneruskan cahaya tampak (Visible Light Transmission) dan menolak sinar infra merah dan ultra violet lebih dari 99 persen," ujarnya.
Teknologi ini juga meningkatkan visibilitas berkendara di malam hari. "Yang terpenting teknologi ini bisa melindungi interior mobil dari pemudaran warna dan juga melindungi pengemudi serta penumpang dari bahaya sinar ultra violet," ujarnya.
Sedangkan VRX Series merupakan kaca film dengan bahan non metal yang punya keunggulan menolak sinar infra merah lebih dari 96 persen.