Mobil Listrik Terbaru Tesla Redwood Siap Mengaspal di 2025

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – CEO Tesla Inc., Elon Musk mengungkap rencana baru meluncurkan mobil listrik terbaru dengan nama sandi Redwood pada 2025.

“Kami telah memberi tahu pemasok bahwa Tesla ingin memulai produksi kendaraan listrik pasar massal baru dengan nama sandi Redwood pada pertengahan tahun 2025, dengan produksi mingguan sebesar 10.000 unit,” ujar empat orang yang mengetahui masalah tersebut.

Hingga kini Elon Musk dan Tesla masih enggan membocorkan karakteristik dari kendaraan Redwood itu,

Namun menurut sumber kepercayaan Tesla mobil anyar ini akan dibanderol dengan harga yang ramah dikantong, yakni sekitar 25.000 dolar AS atau Rp 392 juta (dengan asumsi kurs Rp 15.715)

Mengutip dari Reuters, peluncuran kendaraan listrik baru ini sebenarnya sudah lama direncanakan oleh CEO Tesla Elon Musk.

Banyak pihak menilai bahwa langkah ini merupakan gebrakan baru Tesla untuk membangkitkan selera para penggemar dan investor terhadap kendaraan listrik robotaxis self-driving yang terjangkau.

Mengingat selama setahun terakhir penjualan Tesla mengalami penurunan, hingga rivalnya yakni Build Your Dreams atau yang akrab disapa BYD berhasil merebut gelar sebagai produsen mobil Listrik terbesar di dunia selama tahun 2023.

Baca juga: Kalahkan Tesla, BYD Jual Mobil Listrik Terbanyak Tembus 3 Juta Unit Sepanjang 2023

Dimana BYD sukses menjual mobil Listrik jenis battery electric vehicle (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV) hingga 3.024.417 unit.

Sementara Tesla hanya dapat menjual mobil listrik sebanyak 1,8 juta unit selama 2023

“Model-model mobil entry-level seharga 25.000 dolar AS, akan memungkinkannya Tesla bersaing dengan mobil bertenaga bensin yang lebih murah, seperti yang dibuat oleh BYD Tiongkok,” kata salah satu sumber.

Baca juga: Xiaomi Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya, Diklaim Lebih Unggul dari Tesla dan Porsche

Alasan ini yang mendorong Tesla untuk kembali mencari gebrakan baru untuk mencuri perhatian para pecinta otomotif, agar mereka dapat berpaling dari produk BYD ke kendaraan Tesla.

Merespon rencana baru Tesla, para pengamat otomotif menilai rencana Tesla untuk meluncurkan kendaraan ramah di kantong akan sedikit terkendala mengingat belakangan ini pasar global tengah mengalami krisis pasokan dan lonjakan inflasi.

Cybertruck misalnya yang tertunda untuk diproduksi buntut dari krisi suku cadang. Tak hanya itu masalah tersebut juga membuat harga truk listrik anti peluru ini dibanderol lebih mahal dari naik 50 persen jadi 60.990 dolar AS.