Toyota Angkat Petinggi Area Amerika Latin Pimpin Daihatsu Pasca Skandal Tes Keselamatan
Toyota memilih Masahiro Inoue untuk memegang kepemimpinan Daihatsu untuk sementara waktu agar roda perusahaan bisa terus berjalan.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Toyota Motor Corporation (TMC) memberhentikan dua pucuk pemimpin Daihatsu, yakni Presiden Perusahaan Soichiro Okudaira dan Kepala Daihatsu Sunao Matsubayashi.
Sebagai gantinya, Toyota memilih Masahiro Inoue untuk memegang kepemimpinan Daihatsu untuk sementara waktu agar roda perusahaan bisa terus berjalan.
Langkah itu diambil TMC guna mengembalikan kepercayaan publik setelah skandal tes keselamatan yang terjadi tahun lalu,
Inoue sendiri merupakan CEO Toyota Amerika Latin dan akan menggantikan Soichiro Okudaira efektif 1 Maret, menurut perusahaan dalam pernyataan bersama Selasa (13/2/2024) waktu Jepang, dikutip dari Japan Times.
"Jabatan utama Daihatsu akan diganti dan operasinya di luar negeri akan dimasukkan ke dalam pengawasan Toyota," kata CEO Toyota Koji Sato.
Dijelaskan Inoue, struktur kepemimpinan baru untuk Daihatsu akan diumumkan pada bulan April mendatang. Sementara posisi Chairman Daihatsu Sunao Matsubayashi yang akan mundur nantinya dibiarkan kosong.
"Agar Daihatsu terlahir kembali sebagai perusahaan yang diharapkan, inilah yang kami yakini perlu," ungkap Sato.
Baca juga: Skandal Manipulasi Uji Tabrak, Toyota Rombak Struktur Daihatsu, Pecat CEO dan Kepala Pimpinan
Penyelidikan internal yang diikuti dengan penggerebekan pemerintah terhadap kantor pusat Daihatsu menyebabkan penghentian produksi dalam negeri selama berminggu-minggu dan pencabutan sertifikasi untuk beberapa model.
Pabrikan memasok mobil dan suku cadang mobil lainnya ke Toyota, Mazda dan Subaru. Pada tahun 2016, produsen mobil tersebut menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Toyota.
Baca juga: Chairman dan Presiden Daihatsu Jepang Mundur Gara-gara Skandal Pemalsuan Data
Daihatsu menyampaikan pihaknya akan melepaskan diri dari Commercial Japan Partnership Technologies atau CJPT, sebuah aliansi manufaktur strategis dengan Toyota dan Suzuki Motor.