Mark Up Harga Jimny 5 Pintu, Suzuki Langsung Minta Maaf, Konsumen yang Sudah Pesan Harus Lakukan Ini
Harold Donnel, menyampaikan permintaan maaf mengenai ramainya kabar mengenai mark up harga dari Suzuki Jimny 5 pintu.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai ramai di media sosial soal harga Suzuki Jimny 5 pintu yang mendadak naik hingga sekitar Rp 60 jutaan yang dilakukan oleh para dealer, Suzuki Indonesia langsung mengklarifikasi hal tersebut.
Head of Brand Development 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel, menyampaikan permintaan maaf mengenai ramainya kabar mengenai mark up harga dari Suzuki Jimny 5 pintu.
"Kami dari Suzuki Indonesia pertama-pertama meminta maaf kalau seandainya beberapa hari terakhir kita ada kegaduhan, karena ada beberapa konten yang direkam dan juga di dokumentasikan mengenai adanya perbedaan persepsi harga dari Jimny 5 pintu yang baru saja kami luncurkan," tutur Harold saat ditemui wartawan di IIMS 2024, Senin (20/2/2024).
Baca juga: Kacau, Baru Rilis Harga Suzuki Jimny 5 Pintu Langsung Naik Hingga Rp 60 Jutaan
Harold menambahkan, pihaknya sudah merekomendasikan harga untuk Suzuki Jimny 5 pintu, mulai dari varian terendah hingga tertinggi.
Harga rekomendasi On The Road (OTR) Suzuki Jimny 5 pintu untuk wilayah Jakarta tahun 2024 adalah:
Jimny 5-door (MT) : Rp 462.000.000.
Jimny 5-door (MT – Dual Tone) : Rp 465.000.000.
Jimny 5-door (AT) : Rp 475.600.000.
Jimny 5-door (AT – Dual Tone) : Rp 478.600.000.
"Kami minta tolong kepada rekan-rekan, jika ditemukan praktik-praktik yang terjadi perbedaan dari retail price yang sudah direkomendasikan itu bisa diinformasikan kepada kami melalui Hallo Suzuki, agar bisa kami tindak lanjuti lebih lanjut," jelasnya.
Lebih lanjut, bagi konsumen yang mungkin sudah melakukan pemesanan maupun membeli secara tunai dengan harga-harga di atas rekomendasi, bisa melakukan klarifikasi ulang kepada para jajaran penjualannya.
"Nanti kita akan berkoordinasi dengan para dealership mulai dari Sabang sampai Marauke. Namun untuk masalah kali ini berada di Jabodetabek area," ucap Harold.