Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Lima Penyebab Penjualan Mobil Lesu Darah di Januari-April 2024 Menurut Bos Gaikindo

Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi tak menampik penjualan mobil di kuartal 2024 jauh dari harapan.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Lima Penyebab Penjualan Mobil Lesu Darah di Januari-April 2024 Menurut Bos Gaikindo
dok. Seven
Konferensi pers rencana penyelenggaraan pameran otomotif GIIAS 2024 di Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. GIIAS 2024 akan berlangsung pada 18-28 Juli 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan mobil di awal tahun 2024 ini (Januari-April) cenderung melemah, berdasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Penjualan wholesale sales (dari pabrikan ke dealer) pada kuartal I 2024 hanya sebanyak 215.069 unit turun tajam sebesar 23,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 lalu sebanyak 282.601 unit.

Secara rinci, penjualan wholesales di Januari 2024 hanya sebanyak 69.647 unit, lalu di Februari 2024 sebanyak 70.698 unit.

Penjualan sempat naik tipis di bulan Maret karena menjelang Lebaran menjadi 82.092 unit.

Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi tak menampik penjualan mobil di kuartal 2024 jauh dari harapan.

Target penjualan untuk tahun 2024 kita tetap 1 juta kendaraan, tapi saya ragu-ragu ketika memasuki bulan April-Mei ini, karena angkanya belum membaik. Di April angka penjualannya agak turun lagi," kata dia.

Menurutnya banyak faktor yang menjadi pemicunya.

Berita Rekomendasi

Penyebab pertama, tren suku bunga yang naik cukup drastis. Hal ini mempengaruhi tingkat suku bunga leasing atu perusahaan pembiayaan kendaraan yang selama ini mendominasi penjualan mobil di Tanah Air. 

Penyebab kedua, "Harga bahan baku yang naik cukup banyak," kata Nangoi di sela konferensi pers GIIAS 2024 di Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.

Pemicu ketiga lesunya penjualan otomotif di kuartal I 2024 adalah faktor penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Ada agenda politik cukup besar yakni Pemilu," kata Nangoi.

Penyebab ketiga pelemahan daya beli masyarakat membeli mobil baru di kuartal I 2024 adalah aturan-aturan baru yang cukup ketat dari Pemerintah. "Hal itu membut penjualan kita agak terganggu," kata dia.

Penyebab kelima adalah kurs rupiah yang fluktuatif dan cenderung melemah terhadap dolar AS. "Exhcange rate kita juga naik, dolar sekarang Rp 16 ribu," sebutnya.

Nangoi mengatakan, tren pelemahan tidak hanya terjadi di Indonesia. "Di beberapa negara, ekonominya juga cukup berat. (Pelaku industri otomotif) beberapa negara ASEAN lain juga mengeluh," ujarnya.

Baca juga: GIIAS 2024 Jadi Pameran Otomotif Terbesar di Dunia di Luar China, Area Pameran 112.000 Meter Persegi

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas