Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Insiden Bus Pariwisata Terguling di Karanganyar, Driver Jangan Sampai Telat Oper Gigi di Tanjakan

Selain harus mengenal medan jalan, pengemudi juga harus bisa menjaga ritme gas, kopling dan perpindahan gigi transmisi secara tepat saat di tanjakan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Insiden Bus Pariwisata Terguling di Karanganyar, Driver Jangan Sampai Telat Oper Gigi di Tanjakan
Tribun Jateng/Agus Iswadi
Upaya evakuasi bus pariwisata yang terguling di tanjakan simpang tiga dekat Rumah Makan Mbak Ning 2 di Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Minggu (2/6/2024) sore. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kecelakaan tunggal menimpa bus pariwisata di Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah. Bus medium yang membawa wisatawan dari Sleman, Yogyakarta, terguling di Karanganyar, lantaran diduga karena sopir telat oper gigi di tanjakan.

Alhasil, bus medium yang membawa 31 penumpang pulang berwisata di The Lawu Park, Tawangmangu, tersebut mundur dan terbalik dengan posisi terguling ke samping kiri.

Kecelakaan ini terjadi saat bus berupaya mendaki di tanjakan simpang tiga dekat Rumah Makan Mbak Ning 2 di Desa Puntukrejo Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Minggu sore pukul 15.00 WIB, 2 Juni 2024.

"Sampai tanjakan, telat oper persneling akhirnya berjalan mundur," kata Galung, salah satu penumpang, menyampaikan kesaksiannya.

Kecelakaan ini menyebabkan 8 orang luka dan dirawat di RSUD Karanganyar dan Puskesmas Ngargoyoso serta Puskesmas Karangpandan di Karanganyar.

Bus yang terguling di Karanganyar ini menggunakan transmisi manual. Selain bus, kecelakaan serupa di medan menanjak juga kerap dialami mobil-mobil pribadi di destinasi wisata.

Jika melintasi medan menanjak, selain harus mengenal medan jalan, pengemudi juga harus bisa menjaga ritme gas, kopling, dan perpindahan gigi transmisi secara tepat.

BERITA TERKAIT

Mobil bisa merosot dan gagal menanjak karena pengemudi telat mengoper gigi. Risikonya, mobil bisa kehilangan torsi puncak lalu merosot. Ketika mesin mobil tiba-tiba mati, pengemudi bisa panik.

Jika pengemudi tidak menguasai setir, mobil bisa terbalik atau terjun ke jurang di sisi jalan.

Baca juga: Sopir Telat Oper Gigi, Bus Pariwisata Terguling di Tanjakan Karanganyar, Evakuasi Libatkan 100 Warga

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, kasus mesin mobil mati ketika mobil tengah melalui jalan menanjak biasanya terjadi pada mobil manual.

“Pertama jangan panik, dan tidak lupa untuk menggunakan gigi rendah. Kebanyakan kasus mobil mati saat di tanjakan karena lupa memindahkan gigi pada mobil manual,” kata Sony dikutip Nova.

Baca juga: Kronologi Truk Bermuatan Besi Mundur dan Tabrak Pembatas Jalan, Mesin Truk Mati saat di Tanjakan

Sony mengatakan, jita dapat menggunakan gigi satu saat berada di tanjakan curam, dan gigi dua pada tanjakan yang sedikit landai.

Gunakan Rem Tangan

Kesalahan yang banyak dilakukan sebagian pemula adalah selalu menginjak pedal kopling setengah sambil menekan gas saat berada di tanjakan.

Sebenarnya cara ini kurang tepat, karena akan membuat kopling cepat panas, bahkan bisa membuatnya jebol.

Selain memperhatikan gigi yang digunakan, yang tidak kalah penting saat melalui jalan yang menanjak adalah pengemudi harus bisa mengelola kopling dan gas dengan tepat.

Apabila terpaksa harus berhenti di jalanan menanjak, maka pengemudi diharuskan pula memainkan rem tangan, agar mobil manual tidak turun. Saat akan kembali memulai perjalanan, kita bisa melepas perlahan pedal kopling dan segera menginjak pedal gas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas