Koleksi Mobil Klasik Hasil Restorasi Mejeng di PIM 2, Ketua IMI: Karya Anak Bangsa
Pameran bertema Tuksedo Studio Legedary Automobile Showcase ‘An Exhibition of Elegance’ ini memamerkan 9 mobil klasik hasil modifikasi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tuksedo Studio, rumah restorasi dan modifikasi khusus untuk kendaraan yang masuk dalam kategori mobil klasik legendaris menggelar pameran di Pondok Indah Mall (PIM) 2 Jakarta Selatan, 12-18 Agustus 2024.
Pameran bertema Tuksedo Studio Legedary Automobile Showcase ‘An Exhibition of Elegance’ ini memamerkan setidaknya sembilan kendaraan modifikasi hasil karya anak bangsa.
Co-Founder Tuksedo Studio Laksamana Gusti Handoko mengatakan, event ini adalah yang pertama kalinya sesuai dengan segmentasi target pasar. Kendaraan yang mereka kreasikan ini diharap mendapatkan animo besar dari pengunjung PIM 2.
“Pameran ini yang pertama kita adakan di publik berkat dukungan mulai dari Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang juga Ketua MPR-RI, Bambang Soesatyo lantaran sekarang modifikasi dan restorasi kendaraan jadi 100 persen legal. Dan kepada pemilik mobil di sini karena semua yang kita pajang sudah ada pemiliknya,” ujarnya, Senin (12/8/2024).
Laksamana menambahkan jika ingin memesan, tentu masih butuh waktu untuk menungu hingga jadi.
“Ini wujud apresiasi terhadap desainer dan pemilik mobilnya dan pemilik mobil Tuksedo Studio. Ini karya handmade seniman lokal Bali, lantaran kami mampu membangun mobil dengan kualitas dunia,” ucap dia.
Tidak ketinggalan mobil dari Bamsoet yang juga merupakan garapan dari Tuksedo Studio ikut dipamerkan di sini. Mobil yang digarap oleh rumah kreasi TS adalah Mercedes-Benz 300 SL Gullwing.
Baca juga: Modifikasi Granmax dengan Body Kit GH Style Jadi Pemanasan Jelang IMX 2024
Ketua IMI Bamsoet menyebut pameran mobil klasik legendaris ini gagasan menghidupkan kembali impian waktu muda yang ingin punya mobil ikonik tapi harganya belum kesampaian.
“Saya beruntung termasuk salah satu pemilik hasil karya anak bangsa ini. Beli bukan untuk gagah-gagahan tapi sebagai koleksi hasil karya anak bangsa. Jadi jangan lihat tentang mobilnya tapi hasil kreasinya,” ucapnya.
“Walaupun mesinnya belum bisa dibuat sendiri, tapi lekukan pembuatan tangan ini merupakan suatu proses panjang melibatkan sejumlah puluhan seniman dan UMKM yang jadi tanggung bersama,” imbuh Bamsoet.
Baca juga: 45 Mobil Modifikasi Berebut Predikat Jawara di Black Auto Battle 2024 Seri 2
Menurut Bamseot proses pengurusan legalitas dengan regulasi menitikberatkan di sesi uji tipe.
“Kalau di Kementerian Perindusstrian terkait pabrikasi dan lainnya, terutama terkait kualitas keselamatan. Terakhir nanti ke kepolisian, saya kira itu step by stepnya,” ujarnya.
Selain mobil Bamsoet, turut dipajang mobil sultan Andars Raffi Ahmad yaitu Porsche 356 Speedster.
Ada juga mobil klasik yang pernah dipakai Paul McCartney Aston Martin DB 5 dan yang paling baru mobil kasil dari Jepang Toyota 2000GT.
Mobil klasik legendaris yang seluruhnya dipajang ini dalam proses lisensi atau masuk dalam proses resmi dan bersurat. Artinya untuk digunakan di jalan raya pun sudah legal sesuai aturan lalu lintas yang berlaku.