TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan industri aksesoris otomotif, Otoproject, kembali berpartisipasi di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) yang akan diselenggarakan pada 13-23 Februari di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta.

Otoproject terakhir kali berpartisipasi di IIMS 2019 dan di IIMS 2025 mereka akan membuka booth mewah seluas 110 meter persegi di Hall C1.

Baca juga: Toyota Akan Luncurkan 2 Mobil Elektrifikasi Baru di IIMS 2025

CEO Otoproject Martin mengatakan, di event ini pihaknya akan menampilkan line up Otoproject termasuk line up terbaru aksesoris esensial yang diperkenalkan ke media hari ini, Kamis, 6 Februari 2025.

“Kami sangat antusias untuk kembali hadir di IIMS 2025. Dapat bertemu langsung dengan pengunjung yang tentu kebanyakan dari mereka adalah peminat dunia otomotif. Mereka dapat melihat langsung kelengkapan aksesoris premium Otoproject yang dirancang dengan kualitas terbaik untuk meningkatkan gaya, fungsi, keamanan, dan kenyamanan berkendara,” kata Martin.

Baca juga: BYD, Chery dan Aion Akan Tampilkan Produk Baru di IIMS 2025, Apa Saja?

Selama IIMS 2025 berlangsung pihaknya menyiapkan diskon dan hadiah menarik ke pengunjung. Pihaknya juga menyiapkan layanan pemasangan aksesoris di area IIMS untuk transaksi pembelian.

“Kami ingin menjadikan kembalinya Otoproject di IIMS 2025 sebagai momentum besar untuk menunjukkan inovasi kami yang tak hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga melampaui ekspektasi para pengendara, khususnya mobil, di Indonesia," ungkap Martin.

Terkait dengan lini produk esensial yang kali ini diperkenalkan, Martin mengatakan tujuannya untuk menjangkau masyarakat luas yang menjadikan mobil sebagai bagian penting dari aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Sasar Industri Aksesoris dan Aftermarket, IIMS 2025 Siap Dukung Industri Otomotif Indonesia

Lini ini merupakan lini produk aksesoris universal,  yang bisa diaplikasikan di berbagai tipe dan jenis mobil. Diantaranya, phone holder, karpel lantai kabin, tempat tisu, tempat sampah, fast charger untuk gadget, dan lain-lain.  

Lini produk ini dikembangkan sendiri oleh tim riset dan pengembangan (R&D) Otoproject dan dimanufaktur di China.

Di 2024, lini esensial terdiri dari 100 tipe dan jenis produk dan di 2025 ini, tim R&D Otoproject akan mengembangkan dan merilis lagi 100 item lini produk lagi.  

“Jika selama ini Otoproject dikenal dengan mendesain, membuat dan memasarkan produk yang khusus untuk masing-masing mobil, kami juga ingin masyarakat, khususnya pengendara roda empat di Indonesia tahu bahwa Otoproject hadir untuk semua orang,” ujar Martin.

Brand Ambassador Otoproject Fitra Eri menjelaskan, setiap produk esensial Otoproject dirancang dengan cermat untuk menjawab kebutuhan unik setiap pengendara, memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan optimal.

"Sesempurna apapun sebuah mobil dirancang, para penggunanya tetap membutuhkan tambahan aksesoris untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan di perjalanan. Dan kebutuhan aksesoris tersebut akan selalu berbeda pada setiap orang," ungkap Fitra Eri.

"Lini produk esensial ini dihadirkan untuk melengkapi dan menyempurnakan dan dibuat universal tapi dengan desain smart, mudah digunakan dan kualitas pembuatan yang premium. Saya sendiri sudah punya beberapa, dan senang memakainya karena bisa dipindah-pindah ke mobil lain juga,” kata dia.

Dari puluhan produk esensial yang sudah dipasarkan, Otoproject memperkenalkan dua varian Dash Cam dengan dual channel recorder mengikuti banyaknya permintaan dari para pemilik mobil.

Onyx menjadi varian Dash Cam Otoproject dengan spesifikasi paling tinggi. Kamera depannya menggunakan teknologi Sony Starvis dengan cakupan area hingga 152 derajat untuk menghasilkan rekaman video dengan detail lebih banyak, beresolusi 4K, dan bisa digunakan dalam kondisi pencahayaan minim. Sementara pada kamera belakang, Onyx juga sudah hadir dengan kualitas Full HD.

Pada tipe Neo, dashcam memiliki kualitas video 2K untuk mendokumentasikan perjalanan dan dilengkapi fitur Night Vision untuk merekam keadaan sekitar dengan kondisi cahaya rendah.(tribunnews/fin)