Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Herd Stupidity, Masalah Kebodohan yang Sebabkan Kasus Covid Meningkat

Kata Herd Stupidity menjadi populer menanggapi lonjakan kasus COVID 19 di Indonesia, ternyata ini maknanya menurut Epidemiolog...

zoom-in Herd Stupidity, Masalah Kebodohan yang Sebabkan Kasus Covid Meningkat
Ilustrasi Parapuan Foto 2021-06-24 16:01:12 

Parapuan.co - Kawan Puan, mungkin sudah tidak asing dengan kata herd stupidity yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan di media sosial.

Kata herd stupidity dipopulerkan oleh epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono.

Pria ini mengaku geram melihat kondisi pandemi COVID 19 di Indonesia yang tidak kondusif karena banyak masyarakat yang abai terhadap penerapan protokol kesehatan.

Hal tersebut ia sampaikan melalui akun twitter miliknya, @drpriono1.

Baca juga: Benarkah Herd Immunity Tanda Berakhirnya Pandemi? Ini Kata Epidemiolog

"Indonesia sudah lama dalam kondisi "Herd Stupidity". Perilaku Manusianya yg dorong replikasi virus, memperbanyak diri dan berubah menjadi lebih mudah menular. Manusia yg mendapat amanah jadi pejabat dan manusia-manusia lain yg tidak berperilaku 5M & enggan divaksinasi," tulisnya pada Minggu (20/6/2021).

Berita Rekomendasi

Istilah herd stupidity yang mirip dengan herd immunity ini kemudian menjadi populer.

Menurut Dicky Chresthover Pelupessy, Ph.D., Psikolog Sosial Universitas Indonesia yang dikutip dari laman kompas.com mengatakan istilah herd stupidity memang merupakan pelesetan dari herd immunity.

Dilansir dari PARAPUAN, herd immunity atau kekebalan kawanan adalah sebagian populasi menjadi kebal terhadap penyakit menular, sehingga secara tidak langsung memberikan perlindungan kepada mereka yang tidak kebal.


Dengan adanya vaksin, herd immunity diharapkan mampu tercipta. Namun malah herd stupidity yang ada, hingga menciptakan lonjakan kasus COVID 19 di Indonesia.

Bagi Dicky, kalimat tersebut sudah lama populer, hanya baru terekspos saja saat ini.

Kalimat Herd stupidity sendiri digunakan untuk menggambarkan sikap tidak bijaksana masyarakat dalam menghadapi pandemi sehingga menyebabkan fase kritis dengan kenaikan kasus.

Sikap tersebut ditunjukan dengan cara tidak percaya akan adanya Covid-19, abai terhadap prokes seperti tidak masker, dan tidak mau melakukan vaksinasi.

Halaman
12
Sumber: Parapuan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      ×

      Ads you may like.

      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas