Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Punya Peran Penting dalam Cegah Resesi, Digitalisasi UMKM jadi Prioritas Pemerintah

Menjelang tahun 2023, ancaman resesi kian santer terdengar. resesi juga diprediksi akan dialami oleh wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Penulis: Fathia Yasmine
Editor: Wandha Nur Hidayat

Parapuan.co – Menjelang tahun 2023, ancaman resesi kian santer terdengar. Tak hanya menerpa Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di Eropa, resesi juga diprediksi akan dialami oleh negara-negara di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Apabila terjadi, resesi pada 2023 dapat memicu perlambatan ekonomi, termasuk melemahnya aktivitas usaha, menyusutnya lapangan pekerjaan, serta ancaman gulung tikar pada perusahaan.

Menanggapi ancaman resesi dan dampaknya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa bank sentral negara-negara berkembang mulai mengambil langkah menaikkan suku bunga. 

"Inilah yang sekarang sedang terjadi, yaitu kenaikan suku bunga oleh bank sentral secara cukup cepat dan ekstrem, dan itu pasti akan memukul pertumbuhan ekonomi," ungkap Sri Mulyani seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (27/9/2022).

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, pemerintah telah menyiapkan berbagai program untuk meminimalisasi dampak resesi. Salah satunya dengan melakukan penguatan rantai distribusi pangan serta menciptakan 1,1 juta lapangan pekerjaan hingga 2024.

Baca Juga: Lebih Sehat! Ini 5 Tips Memasak Cepat Es Krim Stroberi di Rumah

Berita Rekomendasi

Pemerintah juga akan mengakselerasi pengembangan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) sebagai “obat mujarab” menghadapi resesi. Pasalnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian negara.

Adapun jumlah UMKM secara nasional, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2021, mencapai 64,19 juta.

"UMKM ini adalah 'obat mujarab' dalam menghadapi resesi di mana UMKM menciptakan 97 persen lapangan kerja. UMKM juga yang bisa secara cepat mencari potensi pasar ekspor di tengah perlambatan ekonomi dunia," kata Sandiaga seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (6/10/2022).

Sandiaga menyebut salah satu strategi utama dalam pengembangan UMKM adalah percepatan digitalisasi. Sementara, bagi para pelaku UMKM, pemerintah akan melakukan upskillingreskilling, dan newskilling.

Dia menegaskan bahwa digitalisasi akan mendorong sektor UMKM dapat berkembang secara optimal seiring dengan meluasnya pasar. Kenaikan kelas sektor usaha tersebut sekaligus menjadi jalan menuju kemandirian ekonomi.

Baca Juga: Transformasi Digital Tingkatkan Inklusi Keuangan dan Partisipasi Perempuan dalam Ekonomi

Di sisi lain, lanjut Sandiaga, teknologi digital juga menyimpan potensi ekonomi untuk negara hingga 125 miliar dollar AS pada 2025.

Halaman
12
Sumber: Parapuan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas