3 Perempuan Prasejahtera di Surabaya Ini Raih Penghasilan Tambahan dengan Jadi MUA
Pelatihan kecantikan Beauty For A Better Life oleh L'Oreal Indonesia telah mengubah hidup tiga perempuan prasejahtera di Surabaya. Ini kisahnya.
Penulis: Citra Narada Putri
Parapuan.co - Sepuluh tahun sudah L'Oreal Indonesia konsisten membantu perempuan prasejahtera agar lebih berdaya ekonomi melalui program Beauty For A Better Life (BFBL).
BFBL merupakan program pelatihan kecantikan tata rias dan rambut untuk perempuan prasejahtera.
Para peserta akan dilatih oleh tenaga profesional dengan kurikulum yang tersertifikasi L'Oreal agar siap jadi makeup artist atau penata rambut profesional.
Sejak 2014 pertama kali diadakan, BFBL telah mengedukasi 4.199 perempuan prasejahtera di sepuluh kota di seluruh Indonesia.
Menurut Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L’Oréal Indonesia, program ini merupakan salah satu perwujudan misi L’Oréal untuk menciptakan kecantikan yang menggerakkan dunia.
"Bagaimana dunia kecantikan juga bisa memberikan penghidupan yang lebih baik, seperti namanya Beauty For A Better Life," ujarnya, seperti melansir PARAPUAN.
Program ini pun telah terbukti mengubah hidup banyak perempuan prasejahtera lebih baik hingga berdaya ekonomi.
Ini dia kisah inspiratif tiga perempuan prasejahtera yang kini telah menjadi makeup artist pemula, yang mengaku hidupnya berubah lebih baik pasca mengikuti pelatihan kecantikan BFBL oleh L'Oreal.
Deny Layli Asrita
Deny Layli Asrita (30) adalah alumni BFBL Surabaya Batch 3 yang awalnya memulai bisnis percetakan.
Namun kemudian ia memutuskan untuk berkarier sebagai penata rias agar bisa mendapatkan pendapatan tambahan, untuk membantu membiayai ayahnya yang sakit.
Dengan tujuan tersebut, ia pun mengikuti program BFBL Surabaya Batch 3, yang mana ia mempelajari teknik-teknik merias wajah seperti membuat alis hingga menata rambut dan hijab.
Bermodalkan dengan kemampuan barunya tersebut, Layli pun mengaku bisa mendapatkan penghasilan tambahan, yang bahkan bisa membantunya mengembangkan bisnis percetakannya dan memperbaiki kualitas hidup keluarganya.
"Setelah kelulusan bulan Juni kemarin, saya bersyukur saya bisa dapat banyak kesempatan. Mulai dari nambah income sampai merias model untuk desainer dari Jakarta, ada juga salah satu Puteri Indonesia tahun 2017," cerita Layli bangga.
Karena merasa mendapatkan lebih banyak keuntungan dari segi finansial, Layli ingin mengumpulkan modal untuk terus mengasah skill lebih dalam dan mengekspansi bisnis makeup artist (MUA)-nya.
Dalam jangka panjang, ia bermimpi untuk meneruskan kedua usahanya ini untuk membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Baca Juga: Bukan Hanya Harus Jago Merias, Ini Tips Sukses Jadi MUA di Surabaya
Dyah Wahyundari
Dyah Wahyundari (44) adalah alumni dari program BFBL Surabaya Batch 3 yang mengaku kehidupannya berangsur lebih baik pasca mengikuti pelatihan kecantikan oleh L'Oreal dan organisasi SPeKTRA.
Bagaimana tidak, awalnya ia hanya berbisnis kecil-kecilan dengan membuka salon dan menyewakan pakaian adat untuk anak-anak sekolah di halaman rumahnya.
Namun kemudian, single mother ini pun mengikuti pelatihan BFBL untuk meningkatkan kemampuannya merias wajah.
Dyah merasa banyak kesempatan terbuka lebar ketika ia berhasil lolos menjadi peserta BFBL Batch 3, dimana ia mempelajari banyak ilmu sekaligus memperluas jejaringnya.
"Begitu mengikuti program ini, alhamdulillah saya bisa menguasai semuanya dan pemasukan jadi bertambah. Kalo selama ini hanya potong rambut (bisnis salon), sekarang bisa juga makeup-in orang," ujar Dyah pada acara kelulusan BFBL Surabaya Batch 5 (21/8/2023).
Bisnis sewa pakaian adat dan salon kecil-kecilan di pekarangan rumahnya pun semakin dikenal masyarakat sekitarnya.
Menariknya lagi, pasca mengikuti BFBL, Dyah bahkan tergerak untuk membantu sesama rekan sejawatnya agar bisa berkembang bersama di industri kecantikan sebagai makeup artist.
Baca Juga: MUA Clerence Victoria Ungkap Titik Terendah Kariernya, Pernah Ditipu
Ia mendirikan Srikandi Ayu Makeup Artist and Wedding Services, yang mana terdiri dari belasan makeup artist jebolan BFBL yang melayani jasa rias di sekitaran Surabaya.
Benar saja, pasca mengikuti program BFBL Dyah pun mengaku lebih berdaya ekonomi karena penghasilannya naik hingga tiga sampai empat kali lipat.
Kini Dyah pun mengaku ingin terus berkembang di dunia makeup mengingat tidak ada masa pensiun dalam profesi ini dan ia ingin memberikan lapangan pekerjaan kepada banyak orang.
Nadhirah
Awalnya Nadhirah (21) bekerja sebagai guru PAUD, namun kemudian krisis ekonomi dan musibah kecelakaan membuatnya tak bisa melanjutkan kariernya.
Cedera kaki yang dialaminya saat itu membuatnya harus memutar otak agar bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Sampai akhirnya ia mengetahui adanya program BFBL Surabaya Batch 2 dan mengikuti pelatihan tersebut secara intens.
Pasca mengikuti program BFBL Batch 2 ini pun diakuinya telah mengubah hidupnya.
Baca Juga: Ini Kata Ryan Ogilvy tentang Peluang Profesi MUA di Tengah Banyaknya Tutorial Makeup
Jika sebelumnya ia kerap merasa minder, namun di pelatihan tersebut ia bertemu banyak teman, sehingga membuat Nadhirah pelan-pelan kembali percaya diri.
"Saya bersyukur dengan teman-teman dan networking yang ada, jadi bisa dapat kesempatan menambah penghasilan," paparnya.
Tidak hanya mendapatkan penghasilan dua kali lipat berkat menjadi MUA, ia juga merasa lebih bersemangat dalam hidup setelah melihat kepuasan di wajah kliennya.
Kedepannya, Nadhirah ingin menekuni dan mendapatkan kredibilitas sebagai MUA dengan memasarkan portfolionya melalui media sosial.
(*)