Ulang Tahun Ke-14, Yayasan Perempuan Untuk Negeri Gelar Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis
Yayasan Perempuan Untuk Negeri (PUN) memperingati ulang tahun ke-14 menggandeng Rumah Sakit Universitas Indonesia
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke 14 tahun, Yayasan Perempuan Untuk Negeri (PUN) berencana untuk menggelar bakti sosial berupa Operasi Katarak, Bibir Sumbing dan Celah Langit kerjasama dengan dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dan Perhimpunan Dokter Mata Indonesia Cabang DKI Jakarta (PERDAMI Jaya).
Kegiatan sosial operasi katarak gratis tersebut akan dilakukan di RSUI, Kampus UI, Depok, dengan target 100 peserta. Calon peserta yang sudah mendaftar melalui tautan pendaftaran akan dilakukan skrining pada tanggal 24 September 2023 dan tindakan operasi katarak pada tanggal 30 September 2023. Sementara, untuk skrining bibir sumbing & celah lelangit telah dilakukan pada tanggal 4 – 7 Septemmber 2023 dan tindakan operasi akan dilakukan pada tanggal 11-12 September 2023.
Sebelum mempersiapakan kegiatan tersebut, secara resmi Ketua umum PUN, Yanti Airlangga melakukan penandatangan kerjasama atau nota kesepahaman (MoU) bersama RS.UI dan PERDAMI JAYA. Penandatanganan dilakukan pada Minggu, 10 September 2023 di Tugu Kunstring Palais, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu Yanti mengatakan bahwa sejatinya kegiatan sosial yang dilakukan oleh PUN tidak terbatas pada hari jadi atau hari ulang tahunnya. Namun juga di hari-hari di luar hari jadinya, PUN selalu menggelar kegiatan social, seperti donor darah, khitan masal, pemberian vaksin dan booster gratis, dan pembangunan Masjid, serta kegiatan social lainnya.
“Kegiatan social yang kami, PUN lakukan tidak terbatas pada hari ulang tahun PUN, tapi di hari-hari lainnya pun sejatinya kami selalu menggelar kegiatan social untuk masyarakat luas. Tujuan utamanya untuk membantu sesame yang bernasib kurang beruntung. Karena sejatinya kita manusia sebagai makhluk social yang dituntut untuk saling berbagi dengan sesame,”ujar Yanti Airlangga usai penandatanganan MoU kegiatan bakti social.
Dengan menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi, maka kewajiban untuk membantu masyarakat yang bernasib kurang beruntung itu tidak hanya terletak pada pemerintah saja. Melainkan juga kewajiban dari seluruh masyarakat Indonesia, termasuk PUN.
Sementara itu Direktur Utama RS.UI Dr. dr Astuti Giantini, Sp.PK (K),MPH mengungkapkan Katarak masih menjadi masalah utama ganguan penglihatan mata di Indonesia. Melalui kegiatan ini, kami juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya menjaga kesehatan mata, dan mencegah gangguan penglihatan. Termasuk melakukan deteksi dini gangguan penglihatan pada keluarga secara sederhana di rumah. Oleh karena itu pihaknya mengapresiasi Yayasan PUN yang telah bersedia untuk berkolaborasi menggelar bakti social tersebut.
“Kami mengapresiasi kepada pihak-pihak yang bersedia berkolaborasi mengadakan kegiatan sosial ini, khususnya dari Yayasan PUN sebagai inisiator sehingga baksos dapat berjalan dan juga PERDAMI yang turut membantu menyediakan dokter-dokter spesialis mata,”ungkap Astuti.
Di hari jadi PUN yang ke-14, Yanti menyerahkan kepemimpinan organisasi yang telah dirintisnya sejak lama itu ke Mia Marsono. Sementara Yanti dipercaya menjadi Dewan Penasehat PUN. Ia meyakini, di bawah kepemimpinan Mia yang juga ikut mendirikan PUN, organisasi perempuan untuk negeri itu bisa terus menjalankan visi dan misi sosialnya seperti yang selama ini Ia lakukan.
Akhirnya, baik Yanti, Mia maupun Astuti berharap semoga acara operasi katarak dan bibir sumbing tersebut berjalan dengan lancar. Serta dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, sekaligus dapat membantu pemerintah dalam menurunkan prevalensi angka gangguan penglihatan yang masih tinggi, terutama katarak. Sehingga diharapkan ke depan acara sejenis dapat kembali digelar secara berkala.
Adapun persyaratan calon peserta katarak sebagai berikut: Usia minimal 18 tahun Lolos pemeriksaan skrining mata dan kesehatan sebelum operasi, Tekanan darah maksimal 160/90 mmHg dan gula darah maksimal 200 mg/dL. Serta membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) asli dari RT/RW dan fotokopi KTP pada hari operasi.