Pengamat: Peluang Koalisi Partai Islam Sangat Kecil
Pemilu 2009 banyak partai Islam merapat ke SBY sebab saat itu SBY sebagai Capres yang paling populer dan peluang menang jadi Presiden
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik, M Qodari, menilai peluang koalisi partai politik (Parpol) berbasis Islam dalam Pemilu 2014 sangat kecil sebab tidak ada tokoh besar yang populer bisa menjadi pemersatu koalisi.
"Potensi koalisi partai Islam besar kalau ada Capres dari kubu partai Islam yang populer," kata Qodari ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (12/11/2013).
Direktur Eksekutif Indo Barometer ini mencontohkan pada Pemilu 2009 banyak partai Islam merapat ke SBY sebab saat itu SBY sebagai Capres yang paling populer dan peluang menang jadi Presiden terbuka lebar.
"Untuk Pemilu 2014 tampaknya masih seperti itu. Partai berbasis Islam akan mencari koalisi dengan partai nasionalis seperti Demokrat, Golkar, atau PDIP," kata Qodari.
Menurut Qodari, tidak adanya tokoh populer yang dimiliki partai Islam saat ini membuat rencana koalisi sulit tercapai.
"Paling tidak nanti partai-partai Islam jalan sendiri gabung dengan partai nasionalis," kata dia.
Ditanya kemungkinan partai Islam koalisi karena kesamaan visi dan ideologi, Qodari mengatakan politik Indonesia cenderung politik riil kalah atau menang.
"Perilaku partai politik kita masih pada kalkulasi menang atau kalah," kata Qodari.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali menggulirkan wacana koalisi partai-partai Islam. PPP mengajak agar semua parpol Islam seperti PKB, PBB, dan PAN bergabung menjadi satu kekuatan menjelang perhelatan Pemilu 2014 mendatang.
Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, Arwani Thomafi, mengatakan, keberadaan poros partai Islam itu sangat strategis apalagi jika dihadapkan dengan kekuatan poros besar yang digalang PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.