LSN: Mahfud MD Diharapkan Bisa Satukan Partai Islam
Mahfud MD dinilai sebagai tokoh yang mampu menyatukan kekuatan partai-partai politik berasaskan Islam yang akan berlaga pada Pemilu 2014.
Penulis: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahfud MD dinilai sebagai tokoh yang mampu menyatukan kekuatan partai-partai politik berasaskan Islam yang akan berlaga pada Pemilu 2014, sehingga mampu bangkit dari keterpurukannya dalam pentas politik nasional.
Harapan besar tersebut, mencuat saat parpol Islam sejak dua pemilu terakhir tak berdaya melawan partai-partai berhaluan lain.
Demikian disampaikan peneliti senior Lembaga Survei Nasional, Dipa Pradipta, kala merilis hasil survei bertema "Partai Islam Menjelang Pemilu 2014, Wacana Koalisi dan Figur Pemersatu" di Hotel Atlit Century, Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2013).
"Dari sejumlah nama tokoh yang beredar di tingkat nasional saat ini, ternyata Mahfud MD paling banyak dipilih (16.4 persen). Di luar Mahfud MD, nama lain yang juga cukup banyak disebut responden adalah Rhoma Irama (9.6 persen), dan Suryadharma Ali (9.1) persen," terang Dipa.
Ketokohan Mahfud sebagai top of mind publik, cukup masuk akal mampu mempersatukan partai Islam. Alasannya, selama menjabat orang nomor satu di MK, Mahfud dinilai berhasil. Integritasnya sebagai tokoh nasional sudah teruji saat memimpin lembaga peradilan konstitusi tersebut.
Kendati secara biologis adalah anak kandung Nahdlatul Ulama, Mahfud MD dapat diterima lintas aliran. Secara sosiologis, perkembangan intektualitas Mahfud MD dibesarkan oleh kultur HMI dan Muhammadiyah. Wajar kalau Mahfud tak mengundang resistensi dari aliran Islam lainnya.
"Berdasarkan riset analisa media yang dilakukan LSN atas 10 media massa nasional, pemberitaan mengenai Mahfud jauh lebih dominan dari tokoh-tokoh partai Islam lainnya seperti Yusril Ihza Mahendra, Hidayat Nur Wahid, Suryadharma, Muhaimin Iskandar dan sebagainya," tambahnya.
Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry menambahkan, bakal muncul persoalan kalau partai Islam yang menjadi peserta pemilu 2014 ini berjalan sendiri-sendiri dan lebih mengedepankan ego kepartaiannya. Egoisme aliran ini diperkirakan masih akan menjadi batu sandungan.
Umar menekankan hasil survei LSN bahwa koalisi partai Islam pada dasarnya memiliki dua tujuan. Pertama, mendongkrak elektabilitas partai Islam sendiri pada Pemilu 2014, dan kedua mencari strategi untuk mendapat kekuasaan dari Pemilu 2014.
"Wacana koalisi itu ijtihad agar partai Islam tidak terbenam. Kreatiftas ini menghindarkan partai Islam semakin terpuruk. Apakah ke depan partai Islam kembali terpuruk atau kembali eksis seperti tahun 1955? Dengan jumlah mayoritas penduduk Islam peluang itu sangat besar," terang Umar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.