Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat Akui Mesin Partai Belum Bekerja Maksimal

Max mengungkapkan sejumlah permasalahan membuat kinerja mesin partai berlambang bintang mercy itu tidak bekerja dengan baik

Penulis: Ferdinand Waskita
zoom-in Demokrat Akui Mesin Partai Belum Bekerja Maksimal
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Politisi Partai Demokrat, Max Spacua, diperiksa KPK, di Jakarta, Selasa (29/5/2012). Max diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersangka Angelina Sondakh, yang terkait kasus dugaan korupsi penerimaan hadiah dalam penganggaran di kemenpora dan Kemendiknas. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mengakui kinerja mesin partai belum maksimal. Hal itu terkait hasil lembaga survei yang menyebut elektabilitas Demokrat tidak meningkat.

"Kita tidak bisa menampik bahwa ada mesin partai tidak maksimal," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/11/2013).

Max mengungkapkan sejumlah permasalahan membuat kinerja mesin partai berlambang bintang mercy itu tidak bekerja dengan baik. Ia mencontohkan adanya gejolak di pengurusan serta sejumlah kader yang terkena masalah hukum.

"Tetapi ada kongres luar biasa yang memilih Pak SBY sebagai ketua umum dan kader semua sedang turun ke bawah," kata Anggota Komisi I DPR itu.

Mengenai hasil survei yang menyebut konvensi Demokrat tidak populer, Max mengatakan hal itu menjadi masukan bagi partai. Namun, ia menyebut hasil survei setiap lembaga berbeda-beda.

"Kita jadikan bahan pembelajaran selanjutnya untuk perjuangan," kata Max.

Menurut Max, hasil survei setiap lembaga tidak perlu diperdebatkan. Sebab hasilnya selalu berbeda.

Berita Rekomendasi

"Kami enggak memusingkan, kami jalan juga sendiri, kalau kita perdebatkan tidak ada ujung pangkalnya,untuk apa diperdebatkan," katanya.

Max menyebutkan peserta konvensi tidak dibebankan untuk menaikkan elektabilitas Demokrat.

"Kalau mereka kampanye mereka otomatis akan memperkenalkan demokrat. Tetapi kalau mereka tidak melakukan kampanye, kami juga tidak bisa melarang," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas