Partai Islam Lebih Baik Berkoalisi Setelah Pileg
Hasyim menyikapi semakin redupnya partai Islam dalam konstelasi politik di Indonesia
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana koalisi partai Islam menjelang Pemilu 2014 ditanggapi berbeda oleh tokoh-tokoh Islam. Diantara mereka ada yang berpandangan agar wacana koalisi partai Islam bisa saja terjadi pascapemilu legislatif 2014.
"Itu akan efektif kalau setelah pileg. Sekarang masing-masing mesti meragukan kemampuan yang lain, dan berpikir mementingkan dirinya sendiri. Kalau sudah selesai pileg akan lebih konkrit," ujar Mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi dalam Sarasehan Muharram di DPP PKB, Jakarta.
Hasyim menyikapi semakin redupnya partai Islam dalam konstelasi politik di Indonesia.
"Partai Islam awalnya hebat, lalu turun pelan-pelan. Kenapa? Karena tokoh di dalam sering tak bisa tampilkan islam yang diusungnya,"ujarnya.
Berdasar riset sejak 20-30 Oktober 2013 di 34 provinsi, Lembaga Survei Nasional memotret ada empat alasan kepana publik begitu kurang mengapresiasi partai Islam pada Pemilu 2014 nanti. Empat alasan ini harus jadi pertimbangan partai Islam berijtihad mencari solusi jika ingin bersaing.
"Pertama, kasus korupsi dan perilaku yang melibatkan sejumlah kader partai Islam tertentu telah membuat kepercayaan publik terhadap partai Islam secara keseluruhan merosot," ujar peneliti LSN, Dipa Pradipta di Hotel Atlit Century, Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2013).
Kedua, pada umumnya publik menilai partai Islam kurang memiliki kepedulian terhadapan masalah-masalah riil yang dihadapi masyarakat. Ketiga, hampir semua partai Islam dinilai bersifat konservatif atau kurang berpihak pada perubahan.
"Keempat, adanya krisis kepemimpinan di kalangan partai Islam, di mana tidak ada lagi tokoh dari kalangan partai Islam yang kuat dan disegani," ujar Dipa, sambil menambahkan, harapan itu ada pada diri Mahfud MD yang dinilai bisa menjadi pemersatu partai Islam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.