Aristides Pastikan Konvensi Rakyat Bebas Politik Uang
Munculnya Konvensi Rakyat yang digagas sejumlah rohaniawan dan akademisi dinilai sebagai jalan terang untuk para calon alternatif
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya Konvensi Rakyat yang digagas sejumlah rohaniawan dan akademisi dinilai sebagai jalan terang untuk para calon alternatif bisa tampil ke publik.
Sebab, menurut Anggota Komite Konvensi, Aristides Katoppo, kader-kader terbaik bangsa yang selama ini tidak terwadahi dalam partai politik maupun organisasi politik manapun, bisa mencalonkan dirinya demi memperbaiki nasib bangsa ke depan.
"Dalam proses penjaringannya, Konvensi Rakyat jauh dari proses-proses yang tidak demokratis dan bebas politik uang," kata Aristides Katoppo dalam keterangan persnya, Senin (2/12/2013).
Diterangkan tokoh pers senior tersebut, Konvensi Rakyat akan berupaya menjaga kredibilitas konvensi dengan menjauhkan hal-hal yang sifatnya antidemokrasi dan politik uang. Pasalnya, terang dia, politik uanglah yang selama ini menjadikan proses politik di Indonesia sangat mahal.
"Semestinya partai politik berpikir untuk mengambil calon yang nantinya muncul dari Konvensi Rakyat, sebagai bentuk keberpihakan partai politik terhadap rakyat," kata Aristides.
Menanggapi kritik yang selama ini dilontarkan sejumlah tokoh partai politik bahwa hanya parpol yang bisa mengajukan calon presiden, Aristides tidak membantahnya.
Menurutnya, justru dengan hak politik tersebut parpol serius untuk mencari calon presiden yang benar-benar diinginkan oleh rakyat. Bahkan dia mencontohkan, pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) saja sudah mengakomodasi adanya calon independen,
"Masak parpol tidak memikirkan hal ini di tingkat pemilihan presiden?" ujarnya.
Dalam catatan Aristides, masyarakat saat ini sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap partai politik akibat banyaknya orang partai yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena korupsi.
"Hal ini harus diantisipasi parpol dengan bijaksana dan merangkul rakyat dengan cara mengakomodasi calon-calon yang muncul dari Konvensi Rakyat," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Komite Konvensi, Rommy Fibri memastikan hingga pertengahan Desember siapapun masih bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti Konvensi Rakyat. Sejauh ini, ungkap dia, sudah ada puluhan peserta yang mendaftar.
"Banyak yang sama sekali figur baru atau masyarakat belum mengenalnya secara luas, tapi ada juga tokoh publik yang sudah dikenal," ujarnya. Data dan informasi terkait Konvensi Rakyat, bisa diakses di situs www.konvensirakyat.com. Menurut Rommy Fibri, tidak ada pungutan apapun untuk mendaftar di Konvensi Rakyat.
Hal ini perlu disampaikan mengingat Komite Konvensi ingin menegaskan sekali lagi bahwa seharusnya proses politik itu bisa murah.
"Karena jika proses politik itu mahal, maka yang akan terjadi adalah korupsi, korupsi, dan korupsi," imbuhnya.