Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP Pro Jokowi Dibentuk, Tolak Megawati Jadi Capres

Salah satunya yang digalang PDI Perjuangan Pro Jokowi

zoom-in PDIP Pro Jokowi Dibentuk, Tolak Megawati Jadi Capres
ist
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo setelah meresmikan Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang, menjajal JLNT ini dengan berjalan kaki. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penolakan atas pencalonan kembali Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi presiden muncul di internal partai. Salah satunya yang digalang PDI Perjuangan Pro Jokowi.

Mereka memiliki alasan tersendiri mengapa mereka kini beralih mengusung Jokowi ketimbang Megawati menjadi presiden.

"Karena, kami kader-kader yang berkesadaran penuh bahwa aspirasi rakyat menghendaki Jokowi sebagai capres PDI Perjuangan. Karena, kami yakin PDI Perjuangan adalah alat perjuangan politik rakyat," ujar Sekretaris Koordinator PDI Perjuangan Pro Jokowi Budie Ari Setiadi dalam pernyataannya, Senin(30/12/2013).

Budie membantah adanya PDIP Pro Jokowi dimaksudkan untuk memecah belah hubungan antara Jokowi dan Megawati. Menurutnya alasan dibentuknya PDIP Pro Jokowi adalah untuk menampung aspirasi rakyat yang lebih banyak menginginkan Jokowi sebagai presiden.

PDIP Pro Jokowi pun bergeming dengan sikap Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan yang tidak menggangap PDIP Projo sebagai bagian dari partai.

"Kami adalah kader dan simpatisan partai yang berjuang mewujudkan aspirasi rakyat kepada PDI Perjuangan,"kata Budie.

"Hubungan Bu Mega dan Jokowi sangat baik. Justru, kami menyinyalir adanya upaya sistematis yang berusaha menjauhkan PDI Perjuangan dengan rakyat," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Sebagai kader PDI Perjuangan di DKI Jakarta, Budie yakin langkahnya dan sejumlah kader lain tak akan mendapatkan sanksi dari PDI Perjuangan. Dia pun optimistis aspirasi pencalonan Jokowi sebagai capres akan disetujui oleh Megawati Soekarnoputri.

"Saya yakin DPP PDI Perjuangan berisi kader-kader partai yang cerdas dan bijak dalam memahami aspirasi rakyat,"ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas