Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peserta Konvensi Demokrat Puji Jokowi Tak Korupsi

Peserta Konvensi Demokrat kembali memuji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Peserta Konvensi Demokrat Puji Jokowi Tak Korupsi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang kerap disapa Jokowi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peserta Konvensi Demokrat kembali memuji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Setelah sebelumnya Gita Wiryawan menyampaikan pujian tersebut. Kini, Hayono Isman yang juga peserta konvensi mengungkapkan hal yang sama.

Hayono mengakui bila demokrasi saat ini juga menghadirkan pemilu yang tidak baik dengan adanya terpilihnya pemimpin yang terlibat korupsi. Namun, ia mengatakan terdapat pemimpin yang juga berkualitas hasil produk demokrasi.

"Ada yang berkulitas diantaranya Ibu Risma di Surabaya, Ridwan Kamil di Bandung, dan Jokowi di ibukota Jakarta.mereka tidak melakukan suatu yang menyimpang, seperti korupsi," kata Hayono dalam acara pidato politik peserta konvensi Demokrat di Sekretariat Konvensi Capres Demokrat, Jakarta,  Senin (6/1/2014).

Dengan adanya pemimpin berkualitas, kata Hayono,  maka diperlukan otonomi daerah. Menurutnya, otonomi menjadi peluang besar bagi kebangkitan daerah sebagai pilar kebangkitan nasional.

"Tanpa daerah tidak mungkin ada kebangkitan nasional, kalau ada kesenjangan komunikasi jangan salah otonomi daerah," kata Anggota Komisi I DPR itu.

Ia mengatakan agar pemerintah bekerja efisien maka diperlukan kerjasama antara rakyat dan aparatur pemerintah. Untuk itu, proses demokrasi harus terus dilakukan agar menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas. "Pemimpin yang amanah, harus mampu melahirkan pemerintahan yang amanah bekerja profesional dan teliti karena masalah rakyat tidak main-main," ungkapnya.

Selain itu, Hayono juga mengungkapkan visinya adalah Indonesia maju dan kokoh berlandaskan jiwa gotong royong. Untuk menciptakan Indonesia maju, hukum menjadi salah satu faktor penting.

"Hukum dan kelembagaan menjadi tempat dalam penyelesaian ketegangan, perselisihan, dan konflik. Bukan cara-cara yang memakai kekerasan dan paksaan," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas