Gelorakan Pengawasan Pemilu, Bawaslu Bentuk Pokja Nasional
dibentuknya Pokja Nasional diproyeksikan untuk membangun penguatan kelembagaan demokrasi dan partisipasi masyarakat.
Penulis: Y Gustaman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu 2014 tinggal hitungan bulan. Partisipasi masyarakat menjadi potensi besar untuk digerakkan dalam pengawasan proses yang berlangsung. Inilah yang membuat Badan Pengawas Pemilu membentuk Pokja Nasional.
Anggota Bawaslu, Nasrullah, mengungkapkan, dibentuknya Pokja Nasional diproyeksikan untuk membangun penguatan kelembagaan demokrasi dan partisipasi masyarakat. Nantinya, Pokja Nasional akan menggerakkan sejuta relawan.
"Kita adakan kegiatan seminar dan sebagainya. Gerakan sejuta relawan sudah terbentuk di beberapa daerah, dan akan dikoordinir. Banyak yang mau bergabung dalam gerakan relawan ini," ungkap Nasrullah di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Ketua Bawaslu, Muhammad, menambahkan, dibentuknya Pokja Nasional sebagai upaya bersama-sama membangun penguatan kelembagaan demokrasi akan lebih mengurus detil teknik dan detail gerakan per wilayah.
"Ini gerakan moral untuk mengajak simpul-simpul masyarakat. Mereka akan dilibakan tidak dengan kartu kosong karena akan menjalani bimtek, pembinaan. Supaya targetnya terpenuhi," urai Muhammad.
Koordinator Pokja Nasional, Yusfitriadi, mengaku salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah sarasehan nasional yang akan menyelamatkan bangsa dari politik transaksional.
Saat ini, menurut Yus, pelaksanaan pemilu identik sebagai hajatan penyelenggara pemilu seperti KPU, Bawaslu, dan partai politik peserta pemilu yang di dalamnya calon legislatif. Pokja Nasional, berupaya menghapuskan mitos demikian.
"Maka itu kami ingin melibatkan tokoh bangsa untuk memberi pandangan mereka terhadap proses pemilu. Para tokoh ini mudah-mudahan memberikan kontribusi besar dalam pengawalan pemilu ini," terang Yus.
Ia menyadari, partisipasi pemilu memiliki sasaran yakni untuk mengawal pengawasan pemilu, tidak cukup Bawaslu. Maka dibutuhkan kontribusi semua pihak. Kontribusi ini yang akan diserap dari sejuta relawan pemilih pemula untuk memulai gerakan di tengah masyarakat.
"Relawan yang tergabung akan mengawasi tahapan kampanye, pemungutan suara dan rekapitulasi. Kami targetkan mereka memberi informasi awal pada pengawas pemilu baik di kecamatan maupun Bawaslu," katanya lagi.