Pemilu 2014 Momentum PKS Dongkrak Citra Positif
Pemilihan Raya (Pemira) yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bisa menjadi momentum mendongkrak kembali citra positif PKS.
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pemilihan Raya (Pemira) yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bisa menjadi momentum mendongkrak kembali citra positif PKS.
Apalagi bila figur calon presiden yang ditetapkan sesuai dengan harapan masyarakat yang rindu pemimpin bersih dan sederhana.
Hal ini dikatakan pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya, Jumat (24/1/2014).
Diberitakan sebelumnya, Pemira PKS yang digelar akhir tahun lalu telah berhasil menjaring lima nama yakni Anis Matta, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, Hidayat Nur Wahid, dan Nurmahmudi Ismail.
Hasil pemilu ini akan dibawa ke Majelis Syuro untuk diputuskan berapa nama yang dibawa dalam uji publik. Hasil Majelis Syuro akan diputuskan pada akhir Januari 2014.
Belum ada informasi apakah PKS hanya mempromosikan lima kader internal itu atau juga akan mempertimbangkan untuk melirik calon presiden dari eksternal PKS.
"Terlepas dari hasil Pemira PKS dan apapun nanti yang akan diputuskan Majelis Syuro, PKS baiknya menggunakan Pemilu 2014 sebagai momentum bangkit sebagai partai yang bersih dan peduli," ujar Yunarto.
"Pemira diharapkan tidak sekadar jalan pintas untuk menaikkan kembali citra PKS. Akan lebih bermanfaat bila kelak, PKS mau menyodorkan calon presiden yang menarik perhatian publik," tambahnya.
PKS, ia anggap perlu mempromosikan figur-figur pemimpin yang bersih dan sederhana di berbagai tingkatan. Penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden merupakan tantangan. "Sekaligus peluang bagi PKS untuk kembali meraih dukungan dari masyarakat," imbuh Yunarto.
Platform bersih dan peduli, lanjutnya lagi, terbukti mampu mendongkrak suara PKS dari pemilu ke pemilu. Namun, adanya kasus hukum yang melibatkan elit tertinggi di PKS menyebabkan citra partai anjlok.
"Pemilu 2014 akan menjadi ajang pengadilan rakyat terhadap parpol yang dinilai bermasalah, termasuk PKS. Tentunya elite PKS menyadari itu," ujar Yunarto.