Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alumni Menwa Tidak Bedakan Capres Militer-Sipil di Pemilu 2014

IRMI yakin proses demokrasi yang baik mesti berjalan secara alami lewat pendidikan politik ke masyarakat.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (DPN IARMI) menyatakan sikapnya tidak akan terjebak dalam dikotomi calon presiden sipil maupun militer. IRMI yakin proses demokrasi yang baik mesti berjalan secara alami lewat pendidikan politik ke masyarakat.

"Kami organisasi independen yang anggotanya terdiri dari berbagai partai," kata Sekretaris Jendral DPN IARMI, Riza Patria dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (28/1/2014).

Riza mengatakan pihaknya akan tetap bersikap independen. Meskipun, jumlah. anggota dan alumni resimen mahasiswa mencapai 2 juta orang. "Kami tidak membedakan sipil atau militer. Yang penting bisa membawa Indonesia ke depan lebih baik," ujarnya.

Ia menegaskan pemilu 2014 merupakan momentum penting bagi pergantian kepemimpinan nasional. Dalam konteks itu, kata Riza, DPN IARMI merasa perlu ikut bertanggungjawab dalam memberikan informasi positif tentang rekam jejak para kandidat capres ke masyarakat. "Di era yang terbuka dan demokrasi ini kami meminta masyarakat mencermati calon pemimpin sipil atau militer," katanya.

Diketahui, DPN IARMI sejak 30 Januari 2014 akan menggelar seri dialog nasional yang diikuti sejumlah capres. Mereka yang akan menjadi peserta dialog nasional seri pertama adalah Pramono Edhie Wibowo, Anis Matta, dan Harry Tanoesudibjo. "IARMI ingin menggali ide dan pemikiran dari para calon pemimpin nasional," imbuhnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas