Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LSIN: Elektabilitas Jokowi Justru Jadi Bumerang Buat PDI Perjuangan

Di inter PDI Perjuangan, rupanya tak semua mendukung Jokowi. Popularitas Gubernur DKI itu justru bisa membunuh partai

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in LSIN: Elektabilitas Jokowi Justru Jadi Bumerang Buat PDI Perjuangan
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) menilai Jokowi terlalu jauh melangkah terkait pencapresan dirinya. Apa yang dilakukan oleh Jokowi lewat deklarasi tim relawan pencapresan Jokowi serta adanya tekanan dari pengamat dan lembaga survei untuk segera mencapreskan Jokowi ditambah dukungan tim sosial media dan membangun citra melalui berbagai media, kata Yasin Mohammad, membuat seolah-olah Jokowi hanya fokus pada pembangunan citra dirinya dibanding melakukan kerja Parpol, dan terlibat di dalamnya untuk menekan dan menyetir PDIP agar segera mencapreskan dirinya.

"Ini adalah langkah keliru strategi “pencapresan” Jokowi dengan lebih menonjolkan pada upaya membangun citra pribadi, berada di luar Parpol dan berusaha menekan dan menyetir internal PDIP agar memilih Jokowi sebagai Capres," kata Direktur Eksekutif LSIN, Yasin Mohammad, dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (8/2/2014).

Yasin menyebut PDI Perjuangan dihuni oleh para politisi handal, internalnya cenderung kuat, apalagi jika ditekan oleh pihak luar, barisan PDIP semakin kokoh dan rapat.

"Itulah kenapa Jokowi menjadi sosok yang tidak menarik di internal PDIP, nampaknya Jokowi lupa bahwa rumus dalam PDIP adalah strategi injury time. Sebab, tingginya elektabiltas Jokowi justru menjadi bumerang bagi PDIP nantinya dan mudah diserang oleh rival-rivalnya jika PDIP buru-buru mencapreskan Jokowi," kata Yasin.

Dampaknya, kata Yasin, bukan PDIP meraih kemenangan melainkan malah sibuk bicara tentang Jokowi dan tidak fokus dalam pemenangan Pileg. Upaya Jokowi yang cenderung menyetir PDIP melalui relawan Capres Jokowi juga membuat internal PDIP semakin yakin untuk tidak mencapreskan Jokowi.

"Jokowi boleh memiliki elektabilitas tinggi, tapi jika dihitung secara matang elektabilitas Jokowi sebenarnya sama sekali tidak ada dampak terhadap elektabilitas PDIP, sebab elektabiltas Jokowi dibangun atas dasar aspek citra dirinya, upaya untuk melakukan kerja politik melalui mesin Parpol sama sekali tidak terlihat misalnya dalam bentuk sosialisasi dan komunikasi politik atas nama PDIP cenderung tidak terlihat. Kerja politik Jokowi nampak sekali tidak untuk PDIP dan lebih pada membangun personalitinya," katanya.

Yasin juga menilai jika pola yang dibangun demikian maka elektabilitas Jokowi tidak bernilai, apa yang dilakukan Jokowi kurang lebih sama dengan Caleg-Caleg PDIP yang berusaha mendulang suara melalui pembentukan citra dirinya.

Berita Rekomendasi

"Maka tingginya elektabiltas Jokowi tidak bernilai bagi suara PDIP, kecuali Jokowi adalah seorang Caleg maka elektabiltasnya secara langsung berkontribusi menyumbang suara PDIP. Sosok Jokowi di PDIP menjadi sosok yang rumit dan menjadi ganjalan internal PDIP, adalah langkah tepat PDIP melalui Megawati yang mengambil keputusan pencapresan dideklarasikan setelah Pileg," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas