Pemilih Harus Celupkan Jari ke Tinta Sampai Kuku
pencelupan jari tangan pemilih ke dalam tinta, tanda sudah memberikan hak suaranya, harus sampai membasahi kuku.
Penulis: Y Gustaman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Ferry Kurnia Riziyansyah, menjelaskan pencelupan jari tangan pemilih ke dalam tinta, tanda sudah memberikan hak suaranya, harus sampai membasahi kuku.
"Nanti akan kami informasikan ke petugas KPPS bahwa proses pencelupan jari ke dalam tinta jangan hanya kena kulit, tapi harus satu kuku dan tidak boleh ada lap," ujar Ferry kepada wartawan di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (12/2/2014).
Menurut Ferry, KPU menjamin kualitas tinta yang digunakan sebagai salah satu item logistik dijamin kwalitasnya. Ia menjelaskan bahwa kekuatan tinta untuk menandai pemilih sudah memberikan hak suaranya akan bertahan satu hari.
Ia memastikan, perusahaan yang memproduksi tinta yang dipakai di TPS, kwalitasnya terjamin. Pasalnya, ketika perusahaan pengadaan tinta memberi kwalitas buruk dan mudah dihapus, maka KPU tidak akan mempercayainya, dan memasukkannya dalam daftar hitam.
"Dan saya meyakini bahwa perusahaan tinta ini tidak akan mengurangi kepercayaan. Kalau perusahaan ini jelek ya akan dicoret. Saya meyakini perusahaan-perusahaan ini berlomba untuk menunjukkan kualitasnya," imbuh Ferry.
Dalam pengadaan logistik Pemilu 2014, KPU membuka lelang 21 paket pengadaan jasa pencetakan dan distribusi logistik meliputi surat suara, tinta, sidik jari, dan alat bantu tuna netra.
Pemenang lelang untuk 15 paket pencetakan dan distribusi surat suara yaitu PT Macananjaya Cemerlang, PT Granesia, PT Pura Barutama (2 paket), PT Gramedia, PT Temprint (2 paket), PT International Media Web Printing, PT Balai Pustaka Persero, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, PT Temprina Media Grafika (2 paket), CV Arya Duta, dan CV Titian Ilmu.
Tender pencetakan surat suara dan pendistribusiannya menggunakan pagu anggaran Rp 841.167.728.000 dengan total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 345.098.567.836. Sehingga KPU menghemat anggaran APBN Rp 415.021.008.880.
Sementara pengadaan dan jasa pencetakan dan distribusi tinta sidik jari pemilu terdiri dari empat paket dimenangkan oleh CV Tridaya Pratama, PT Intimas Wisesa dan PT Tintamas Tita Surya (2 paket).
Dari empat paket ini nilai pagu anggarannya sebesar Rp 24.608.364.000 dan total HPS sebesar Rp 20.683.350.191. Total harga penawaran sebesar Rp 16.275.365.574. Sehingga penghematan APBN sebesar Rp 4.407.984.616.
Adapun pemenang lelang dua paket pekerjaan jasa pencetakan dan distribusi alat bantu tuna netra yaitu PT Roya Standard Jaya Lestari. Nilai pagunya Rp 5.592.810.000 dengan HPS Rp 5.384.338.378. Total harga penawaran Rp 3.765.542.143. Anggaran APBN jadi hemat Rp 1.618.796.235.